Hunter Science....

Minggu, 24 November 2013

"Adventus Supriadi ">>Mualaf peraih Award Pemimpin Pemuda Muslim Indonesia



“Banyak yang terlahir sebagai islam….tpi sdikit yang bisa mnsyukuri nikmat keislaman itu sndiri”

Kutipan singkat yang bisa aku ambil setelah melihat video dari akh Irsyad (Adventus Supriadi nama aslinya), seorang muallaf yang memutuskan untuk masuk Islam dimasa remaja,,,suatu pilihan yang tepat,,,bhkan sangat TEPAT,,,yah,,itulah Hidayah dan nikmat terbesar yang ia dapat dari Allah yang selama ini tidak ia dapatkan dari agamanya terdahulu…… Subhanallah…
Sekali lagi,,,Subhanallah,,,,bahkan kalimat pujian itu berulang kali aku lafadz kan,,,karena salut dengan keberaniannya mengambil keputusan. Masa muda, masa abal abal…masa dimana kebanyakan orang terlena dengan kenikmatan duniawi..yah,,,,dimasa itu agama di nomor duakan,,,bhkan mnjadi no.3 atau no.kesekian untuk dipikirkan, Na’udzubillah…..
Termasuk aku di dalamnya….yang telah menyia2kan masa muda untuk hal yang tidak bermanfaat…..yah,,,,aku terlahir sebagai islam,,,tapi belum bisa mnsyukuri nikmat keislaman yang didapat sejak kecil……. Faktor lingkungan??mungkin…Menyesal??? Tidak,,,,tidak menyesal dengan jiwa islam yang sudah tertanam dari dulu,,,tpi lebih tepatnya aku Menyesal karena telah menyia2akn kesempatan yang diberikan kepadaku……
Terimakasih Akh…. Tanpa kau sadari ….antum telah menginspirasi banyak orang ,,,termasuk aku sendiri,,, Barakallahu lakuma…. J…InsyaAllah,,ini menjadi motivasi bagiku bergerak lebih giat dalam meniti kesuksesan dijalanNya,,,menuju RidhoNya…. Aamiin Allahumma aamiin…


Sabtu, 23 November 2013

Mahasiswa, Aktivis, dan Keluarga

Assalamu'alaikum wr.wb wahai saudaraku para aktivis,,,coba renungkan ini....ada bnyak hal yang kita sibukkan diluar sana,,, kebanyakn kita para aktivis disibukkan oleh berbagai macam kegiatan,,,dan mungkin saking sibuknya kita bhkan sampai lupa makan, lupa segalanya ( untung ga lupa napas aja.. -_-)...tpi sadarkah kita??ditengah kesibukan itu ada sosok yang terabaikan....sadar atau tidak sadar,,tpi itulah faktanya.... skrang, coba arahkan pandangan kita pada sosok gambar dibawah ini,,,,dan baca tulisannya.....Basmallah....Semoga kita bisa ambil hikmah dibalik tulisan ini... :))


oleh Firman Abadi
“Dimana rumahmu nak?” Orang bilang anakku seorang aktivis. Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis.Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? Ibu bilang engkau hanya seorang anak ibu yang lugu.
Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berpikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
Anakku, kita memang berada disatu atap nak, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini dimanakah rumahmu nak? Ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Ah, lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal, andai kau tahu nak, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak, tapi bukankah aku ini ibumu? Yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku.
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu. Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak?
Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? Bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji, ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana. Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu sejak kau ada di rahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu, anakku.
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu? Dimana profesionalitasmu untuk keluarga? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat?
Mungkin, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu. Bukan judgement bahwa seorang aktivis sering melupakan satu amanah terpenting untuk keluarga mereka, karena saya yakin, aktivis yang paham, mereka pasti mengamalkan dan melaksanakan semua aturan dan ajaran ini secara kaffah. Semoga bisa menjadi satu tamparan dan pemantik kita untuk lebih mengingat lagi posisi kita dalam keluarga. Di kampus aktivis? Betul. Namun, dalam keluarga, kita adalah tetap seorang anak yang harus bisa membagi prioritas dan membagi perhatian untuk orang terkasih.
Waktu dan ketetapan Allah tak mundur sedetik dan tak maju sedetik pun. Dan hingga saat itu datang, jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan. Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai. Sampaikanlah dan nyatakanlah cinta dan kasih sayangmu untuk mereka.
Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang kita. Saksikanlah Ibu, Ayah, tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang ananda lakukan ini. Karena tanpa ridhamu, mustahil kuperoleh ridha-Nya.

 Repost dari: akh Meirizky

Blogg...Aku mulai dari sini....:))

Hmmm…MENULIS… ..sebuah kata kerja yang sdikit menguras pikiran, mencurahkan sgala yang dirasa, dan butuh konsentrasi tinggi untuk bisa mnciptakan tulisan yang berkualitas….jdi hobby???bisa jadi bisa jadi,,,,haha...tpi kdengeran lucu aj utk seorang yg hobby fotografi seperti ana harus punya hobby baru ini….. tpi dipikir2 apa salahnya untuk mncoba…ga salah kan ya??? (hayoo yg nyalahin angkat kaki…haha ga lah..piisss pipiissss akh, ukh),, :D
bingung juga mau mulai dari mana,,,*keliatan bgt ga bakatx, mau mulai aja harus nanya dlu…-_-
hmm,,,mulai dari diri sndiri aj kali ya,,,,
J  
Cekidot!!


Menceritakan seorang anak manusia, dilahirkan dari rahim seorang ibu yang super hebat dan tentunya berkat ayah yang super kuat…berjenis kelamin perempuan, berusia 22 th. Yah ,  usia yang sudah cukup matang untuk hidup mandiri, bekerja dan membahagiakan kedua orang tua. Tapi sampai sekarang ntah knapa belum bisa ana penuhi, alasannya sih karena masih duduk di bangku perkuliahan tpi yang mnjadi alasan utama adalah karena ana belum siap untuk itu… *mau sampai kapaaaannnn……… -_- . Yap, sebut saja ana “Noven”, meskipun lebih suka dipanggil dg nama OPHEN… lucu aja,,selucu wajahnya,,,,wuaahhaha (PD gilaaa)..
Masih kuliah???Ho’oh…jrusan PGSD UNP ’10. Dan tiap hari bolak- balik kampus cabang…buat ap cba???ya buat kuliah lah…..masa buat main2 doang…. (nanya sndiri, jawab sndiri,,, -_-) *apasih
hmm,,, ok ok…serius nih….ana anak ketiga dri 5 bersaudara.. hobby fotografi (hobby lo,,bukan ahli)...suka kepo trhdp sesuatu yg baru,,,apalagi skrg ini paling kepo dg yang namanya ISLAM….yap,,agama sendiri,,,wajib di kepoin…!!! berbicara tentang agama,,,, I’m proud to be a Muslimah..!!! J bercita-cita utk bisa hafidz 30 juz…tau alasannya ap??simple…ana pngen menyematkan mahkota Allah pada ayah ibu ,,,yah,,,sperti impian para akh dan ukh,,,,ana pngen ikut dibarisan syuhada,,,barisan yang bercahaya ketika di pdang mahsyar,,barisan yang akan siap disambut oleh kekasih Allah di akhirat nanti,,,ana ingin masuk bersama- sama mereka di Firdaus_Nya….dan pastinya bersama keluarga tercinta…..Aamiin.
“Jadilah Wanita Biasa yang Luar Biasa”…..”Seorang Noven bukan dilahirkan utk menyakiti orang lain”…. 2 prinsip ini yang selalu ana coba pegang dalam hidup ini….yah…smpai sekarang,,,, dan utk Selamanya.. InsyaAllah,,,,
Wahai Akhi dan Ukhti,,Banyak yang ingin ana share disini,,,,tpi harap maklum,,,,kata2 yang melingkar di otak belum mampu ana susun dengan rapi dalam page ini…tapi insyaAllah ana akan berusaha,,,mnjadi penulis yang baik,,,shingga segala sesuatu yang ana tulis nanti bisa dambil hikmahx oleh pembaca…. Meskipun jauh dari kata SEMPURNA…. J
Dan ga terasa,,,,tulisan ini udah 1 halaman….cukuplah utk seorang pemula..meski hanya membicrakan tentang diri sendiri...:D,,,dan ga terasa juga, menulis yang semula ana anggap sesuatu yang susah,,ternyata ga seribet itu,,, mudah malah… (*nih buktinya ana udah nulis ^^). So, bagi para sahabat yang ingin menulis,,,Menulislah,,jangan takut salah….jangan ragu mncurahkan semua yang dirasa. Karena ini salah satu cara membuat hati mnjadi sedikit tenang ketika semua masalah tidak bisa disampaikan kepada semua orang.
Ya….inilah segelintir cerita dari seorang Noven… anaknya simple kok,,,,ga ribet,,,,,J

*Semoga kita semua tetap disatukan dalam Ukhuwah Islamiah, satu tujuan>>>Menggapai Firdaus bersama CintaNya… Aamiin Allahumma Aamiin… Salam Ukhuwah!!!!!
^_^