Hunter Science....

Rabu, 28 Mei 2014

Aku ingin Menjadi Akhwat..... Just it..

Padang, 28 Mei 2014
Teruntuk ayahanda dan ibunda tercinta,
Yang cintanya melebihi cinta manusia di bumi ini,
Yang sayangnya tiada tara,
Yang kasihnya tak terhingga…
Semoga Allah selalu melindungimu, mengawasi setiap langkahmu, membalas semua kebaikanmu dengan menitipkan surga di telapak kakimu..
Ini aku.. anakmu, yang nakal dan selalu bergantung padamu…
Ini aku ayah, ibu, anakmu yang selalu kau timang dalam pelukan…
Yang kalian besarkan dengan kasih sayang dan jerih payah..
Terima kasih ayah, ibu, telah membesarkanku hingga sekrang..
Terima kasih telah mengorbankan waktu dan tenagamu demi tumbuh kembangnya setumpuk daging ini..
Terima kasih telah mendidikku hingga aku menjadi manusia yang berbudi…

Wahai ayah, duhai ibu,
Sampai sekarang aku masih ingat masa kecil itu,,
Saat aku belum bisa membedakan mana yang baik, mana yang buruk..
Saat aku belum bisa memilih yang terbaik untukku…
Bahkan masih teringat jelas dalam benakku saat memilih baju harianku, ibu yang pilihkan mana yang pantas untukku pakai,, karna memang ku sadari, pilihanku saat itu memang sering tak tepat.. dan akupun selalu ikuti perintahmu meski sikap nakal itu masih melekat dalam diriku..

Tak terasa sekarang aku sudah 22 tahun yah, bu..
Putri kecilmu yang dulu kau timang sekarang mulai tumbuh dewasa..
Sudah bolehkah aku memutuskan sendiri mana yang terbaik untukku ayah?
Sudah pantaskah aku merancang sendiri alur kehidupanku ibu?
Sudah bolehkah aku menentukan pakaianku sendiri duhai ayah ibu?
Aku mulai tak suka dengan pakaianku ini ayah,
Aku mulai tak nyaman dengan celana jeans ini ibu..
Aku sudah mulai malu dengan kerudung pendek ini..
Bolehkah aku menggantinya dengan pakaian pilihanku?

Izinkan aku ayah,
Ridhoi aku ibu,
Anakmu ingin menjadi seorang akhwat,,
Bukan karena aku ingin mengubah jalurmu,,
Sumpah ayah, ibu.. aku hanya ingin bawakan Surga itu untukmu..
Melebihi ka’bah yang engkau idam2kan dari dulu,
Melebihi Hajar Aswad yang engkau impikan bisa menciumnya..
Aku hanya ingin memabrurkan doa- doa mu..
Ini salah satu caraku.. untuk taat pada Rabbku..

Wahai ayah, duhai ibu tercinta..
Jiwaku terasa tenang dengan pakaian baruku ini ayah,
Aku merasa bangga dengan tampilanku sekarang ibu..
Dan aku malah malu jika harus kembali menjadi aku yang dulu, dengan pakaian kebanggaan yang katanya modis tapi tipis, berkerudung tapi hanya untuk membalut bukan menutup,,,

Wahai ibu dan ayah yang sangat aku sayangi,
Sering kau sebut dalam perubahanku, semenjak kau bergabung dengan orang2 di PKS, pikiranmu jadi aneh..
Bukan …
Bukan masalah PKS aku berubah, bukan krna itu aku menjadi aneh seperti yang kalian bayangkan,
Sungguh niat ini sudah tertancap dari dulu,,
Tapi saat itu aku hanya berani tampil di depan kaca, dan mengubur niatku dalam- dalam ketika tak satupun yang mendukung,,
Tahukah ayah, ibu..
Setiap pulang kuliah aku selalu praktek dengan jilbab dalamku,, tapi hanya d dalam kamar, dan selalu melepasnya ketika orang- orang datang..

Nyaliku langsung ciut ketika bercerita dengan teman karibku, yang sangat anti dengan jilbaber..
Sebenarnya bukan karna jilbabnya, tapi krna kelakukan segelintir orang yang berjilbab dalam yang kurang sesuai dengan pakaiannya, sehingga menimbulkan pandangan buruk tentang  jilbaber.. tapi sangat disayangkan, beliau mengutuk semua akhwat adalah sama.. dan aku tak siap dengan segala hujatannya ketika tahu dengan niatku ini… dan terpaksa, semua kusimpan kembali. . .

Sekali lagi ayah,ibu..
Bukan krna bergabung dengan orang- orang PKS aku begini,,
Tapi mereka yang menjadi media ku untuk taat pada Rabbku..
Seperti tasbih yang selalu kau gunakan dalam dzikirmu….
Aku hanya ingin lebih dekat dengan Rabbku..

Hanya itu…


Selasa, 04 Februari 2014

Manfaat Shalat Dhuha Sebagai Pembuka Pintu Rezeki

Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dilaksanakan di pagi hari saat matahari baru terbit dengan ketinggian sekitar tiga hasta yaitu sekitar jam 09.00 sampai menjelang waktu dzuhur. Seputar shalat dhuha tersebut di anjurkan langsung oleh Allah dan Rasul-NYA. Menurut Hadists Qudsi, Rasullulah menyampaikan, “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi) 
Sedangkan manfaat shalat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki sendiri seperti yang disampaikan Rasullulah pada hadis berikut; ” Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ” (HR.Hakim dan Thabrani). 
Hadis di atas menjelaskan bahwa Allah akan menjamin akan mencukupkan kebutuhan/ rezeki hambanya yang tidak bermalas-malasan dan senantiasa menjalankan shalat dhuha. Maka, bagi sobat yang ingin dilapangkan pintu rezekinya, sebaiknya mengamalkan shalat dhuha secara rutin sebanyak 4 rakaat.
Manfaat secara medis:
Menurt Dr. Ebrahim Kazim yang adalah dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy mengungkapkan "Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi, serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular.
Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin. Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol. 

Tata Cara:
Shalat Dhuha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat secara pribadi tidak berjamaah atau munfarid. Seperti apakah tata cara menjalankan shalat Dhuha beserta do'a setelahnnya, simak tata caranya dibawah ini:
1.      Niat didalam hati bersamaan Takbiratul Ihram. “Usholli sunnatadhuha rak ‘ataini mustaqbilal qiblati ada al lillaahi ta’aala” “Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah”
2.      Membaca doa Iftitah.
3.      Membaca surat al Fatihah.
4.      Membaca surat pendek, lebih afdhol dengan membaca surat Asysyams pada rakaat pertama dan surah Allail pada rakaat kedua. Namun bagi yang belum hafal, boleh membaca surat atau ayat Al-Qur'an lainya.
5.      Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
6.      I’tidal dan membaca bacaanya.
7.      Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
8.      Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya.
9.      Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
10.  Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti langkah-langkah diatas.
Do'a setelah shalat Dhuha:
Doa shalat dhuha  Dibaca: 
“Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shalihin” 
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah”.
Dalam hal berdo'a setelah shalat dhuha tidak terdapat batasan harus membaca doa di atas, akan tetapi akan lebih afdhol. Kita bisa berdoa dengan bahasa lisan maupun bahasa hati, karena Allah maha mengetahui semua bahasa, bahasa hati sekalipun.

sumber: thekaltara

Jumat, 31 Januari 2014

Analogi Mengapa kita Harus Membaca Al-Qur’an Padahal tidak Mengerti Artinya.

Kisah berikut ini, sudah tidak asing lagi tersebar diinternet dalam berbagai versi penuturan yang diceritakan berulang-ulang dalam beberapa blog dan ruang website diinternet.
Dikisahkan,ada Seorang muslim tua yang tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : ” Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.” Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “. Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk menggati keranjangnya. Kakeknya mengatakan : “Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi keluar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.

Dengan terengah-engah, ia berkata : “Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : “Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu.
***
Itulah hakekat dari sebuah tuntunan kenapa kita perlu Mambaca,Memahami,Mentadaburi,Menghafalkan dan Mengamalkan al-Qur’an. Karna dengan ke lima M( mambaca,memahami,mentadaburi,menghafalkan dan mengamalkan al-Qur’an) ini,diharapkan dapat menjadi pedoman dan arah kehidupan kita dalam merubah hidup kita menuju kebahagiaan,kesuksesan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Dengan membacanya saja Allah dapat merubah hidup kita,apalagi dengan Memahami,Menghayati dan Mentadaburi isinya serta menghafalkan dan Mengamalkan tuntunan yang ada di dalam Al-Qur’an dalam setiap link kehidupan kita.

Senin, 27 Januari 2014

Pliss… Jangan Tarik Ulur Isi Dompetku.. (MLM Vs Kita)

“ Brosur nya mbak,,, dilihat- lihat dulu mbak, mas, buk , dek… “ begitulah mereka pelaku MLM menjerat pembeli produknya. Istilah MLM tentu bukan hal asing lagi ditelinga kita semua. Apalagi kalo bukan Multi Level Marketing.. tugasnya mencari orang yang bisa di prospek dan mencari ‘cabang’ buat nambahin point…Saat itu posisi aku dan temanku sedang berada di pasar raya, berniat membeli sarung tangan,,ya..niat yang sudah diancang- ancang sejak kami berada di kampus tadi pagi.
 “ Pulang kampus temenin aku beli sarung tangan ya phen || ok,Siipp… J ”.
Karena kebetulan angkot yang kami naiki untuk pulang berhenti di pasar, jadi sekalian mampir ga apa-apa lah, lagipula kami juga tak terlalu dikejar waktu, jadi bisa sekalian cuci mata….
Ok. Urusan di kampus telah selesai. Fokus selanjutnya adalah sarung tangan.. mulailah kami berjalan mengitari pasar yang dipadati PKL dan pengunjung. Semua serba berdesakan, karna jalur yang disediakan untuk pengunjung sebagian sudah di ambil alih oleh PKL, ya begitulah keadaannya,,meski sudah beberapa kali di tertibkan, tapi yang namanya pedagang tetep aja ‘ngeyel’… suasana waktu itu benar- benar nyesek. Jadi jangan heran kalo kami sering tak konsentrasi saat berjalan. Kalau bukan karna sudah hafal jalannya mungkin kami sudah tersesat di pasar, soalnya jalan tak bisa dilihat lagi waktu itu..
Kembali ke kata “tidak konsentrasi”.. keadaan ini ternyata dimanfaatkan oleh para pelaku MLM untuk menjerat ‘mangsanya’. Termasuk aku di dalamnya yang dengan tidak sadarnya mengambil brosur yang dibagikan oleh pelaku MLM tersebut. Awalnya ku kira brosur itu hanya untuk dibagikan saja dan kami bisa pergi ke tempat tujuan kami semula. Tapi salah pemirsah… prospeker (istilah yang ku buat untuk pelaku MLM ) itu menarik siapa saja yang mengambil bosurnya dan akhirnya.. tadaaaaaaaa…….. kami masuk perangkap….. -_-
Karna takut berlama- lama disana, akhirnya aku kembalikan brosurnya dengan harapan kami tak di prospek. Tapi tiba- tiba prospeker itu malah mengolesi semacam krim kulit pda tangan temanku..sontak beliau kaget…
“maksunya apa nih? || sebentar mbak, cuma 1 menit saja, nanti saya hapus krimnya”
Kemudian mulailah ia menarik kami menuju tempat penjualan obatnya. Kami pun diberi penjelasan tentang krim yang dijual, sementara tangan temanku masih dilumuri krim aneh itu  (karena kami tak tahu itu krim apa).
“ini krimnya udah bisa dibersihin belom?”, Tanya temanku || sebentar mbak, belom juga satu menit, sabar ya… nah sementara menunggu  hasilnya akan saya jelaskan cara pakainya…
Dan mulailah beliau menjelaskan dengan cara yang meyakinkan. Maklum saja, kan MLM,, jadi harus gigih kalo mau naik level… J cara bicaranya sungguh pintar dan benar- benar gigih.. terlihat dari tak ada satupun spasi yang disediakannya untuk kami menolak tawaran.. beliau terus berbicara walaupun sering mengulang- ulang pembicaraannya.. dan kami… ya terpaksa mendengarkan,,,, mau menyela pun juga tak bisa… Pasrah…… -_-
“ ……jadi krim ini bukan untuk pemutih mbak, tapi untuk mengembalikan kulit asli kita”, begitu akhir penjelasannya sambil menambah krim pada tangan temanku..
Sepertinya krim ditangan itu dijadikan alibi untuk meminta waktu kami, terlihat dari yang awalnya 1 menit jadi 7 menit,,persis seperti kultum… Cuma bedanya tak ada mimbar disana… -_- aiisshh.. setelah krim ditangan dibersihkan, ternyata memang benar..kulit temanku menjadi mulus dari tangan di sebelahnya…. “nah, sekrang mbak bisa lihat hasilnya kan,,,,dan ini tanpa bahan kimia “ ujarnya bangga.
Tapi sepandai- pandainya ia menjelaskan dan sebisa- bisanya ia membuktikan, hal itu tak terbukti pada penampilannya yang maaf sebelumnya, beliau tidak memperlihatkan bahwa ia seorang penjual krim pembersih.. secara dalam ilmu perdagangan, bagaimana orang bisa yakin akan suatu produk kecantikan jika yang menjualnya saja tidak ‘lebih parah’dari konsumennya.. ingin berkomentar seperti itu, tapi takut membuat orangnya tersinggung plus takut ditabokin juga,,, mending ya ditahan aja deh… J
“tapi duit kami ga cukup mas.. || oooh, ga masalah mbak, saya punya solusinya. Bagaimana kalo belinya patungan aja, masing- masing 50rb (untuk satu paket) || kami ga ada duit mas,,, || yasudah, saya kurangi aja harganya jadi 25rb satu.. || (whaaat,,, dari harga asli 80rb jdi 25rb… -_- (niat bener) *bisikku dalam hati …)|| biar nantinya sebagian saya yang nanggung, soalnya saya mau naik level mbak, tinggal 1 point lagi yang harus dikumpulkan…
Dari statement yang dikeluarkannya aku langsung berpikir, kalo mau mengumpulkan satu point lagi, kenapa ga beli produknya sendiri trus bilang aja itu dari konsumen, beres kan… -_- tapi kali ini dia benar- benar gigih dan maksa… awalnya cuma minta waktu untuk promosi, trus bilang ga bakal maksa buat beli, tapi ujung- ujungnya malah maksa dan ngotot nyuruh kita buat beli.. bagaimana tidak,,, kami belum memutuskan untuk beli tapi beliau sudah langsung membungkus krimnya..#huft.. Kali ini kami benar- benar diburu waktu, karena setelah ini ada urusan lain yang lebih penting.. akhirnya temanku membeli 1 botol krim dengan harga 25rb. Uang 50rb dalam dompet pun keluar, berharap langsung dikembalikan dan kami segera pergi ke toko sarung tangan.
“hmm,, bagaimana kalau mbak beli 2 botol dan saya kasih bonus 1 botol, jadinya kan 1 paket (3 botol). Nah keuntungannya kalo udah 1 paket, mbak bisa isi ulang selama 4 kali, gratis mbak, ga bayar kok,,,|| ga mas, saya beli 1 botol aja || rugi lo mbak, coba mbak bayangkan .. blablabla ….” Sementara ia menjelaskan dan kami membayangkan, beliau langsung membungkus krim itu 1 pket dan memberikannya pda temanku…
“kamu yakin mau beli 1 paket??? Ujarku. Lebih baik beli 1 aja dulu…||yasudahlah, sekalian nolongin dia nambahin 1 point.. ” bgitulah ia menjawab sambil mengambil bungkusan itu..
Temanku itu benar- benar baik. Saking baiknya uang yang awalnya untuk membeli kebutuhan malah dikorbankan untuk nolongin pelaku MLM nambahin point…. Tapi sayang, kebaikan temanku termanfaatkan sudah oleh prospeker itu.. senyum 2cm kiri kanan ia pasang pada mangsa yang berhasil masuk dalam perangkapnya… dengan dua kata di akhir pertemuan.. “terimakasih mbak… J “,, dan kamipun berlalu dengan keraguan yang levelnya ga kurang ga lebih juga masih diragukan,,,ragu ingin mengembalikan atau pergi tanpa uang untuk sarung tangan…
“uangku ga cukup buat beli sarung tangannya phen… L ” ujar temanku setelah melihat toko yang ingin kami tuju. Aku hanya bisa menarik nafas dalam- dalam dan …….. “huft… maaf ga bsa bantu kamu, aku ga bawa uang lebih.. L || yaudah, temenin aku ngambil duit di atm dulu|| ok lah kalo begitu… “
Beberapa langkah meninggalkan pasar menuju atm, teringat jam  ternyata sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.. “ kayanya besok aja aku beli sarung tangannya,, waktu udah mepet,,takut ga keburu ngambil proposalnya phen”… sebagai seorang yang setia kawan aku hanya bisa manggut- manggut aja dari belakang… ok,, cuuussssss………
Perjalanan hari ini selesai. Saatnya kembai ke rumah masing-masing.. Rehat sejenak melepas lelah. Ku buka lemari es, kujelajahi isi semuanya.. aaarrggh…tak ada yang bisa dimakan, semua hanya bahan mentah.. *lemes. Pandanganku tertuju pada sebuah botol berembun.. terlihat segaar… langsung ku teguk mereka satu persatu… Sukses… 1 botol minuman habis..
Ku luruskan kembali tulang punggungku, namun tiba- tiba ada getaran hebat di saku celanaku.. huft. Aku kira gemp, ternyata HP… -_- . Segera ku lihat dan ternyata ada pesan singkat dari temanku tadi.. ku buka pesannya..
“opheeeeeennn……. Sepertinya aku menyesal udah beli krim tadi.. L ..waktu aku pake krimnya panas dan ga kaya yang dicoba di pasar tadi…. || *Hah…… ???”
***
Sepenggal perjalananku hari ini…
Dan lagi, banyak hikmah yang bisa dipetik dari setiap kejadian yang dilalui…
1.      Ternyata, sifat baik saja tak cukup kuat untuk bisa melindungi kita dari kejahatan. . . terkadang kebaikan malah menjadi kunci pemanfaatan bagi mereka yang punya sejuta taktik. Sudah saatnya belajar menjadi pribadi yang tak hanya baik, tapi juga mampu memfilter setiap rangsangan, memilah setiap keputusan dan bersikaplah tegas agar mereka tak mudah mengotak- atik pribadi kita.. ”
2.      Focus pada tujuan yang telah dirancang, dan jangan melenceng dari tujuan awal…
3.      dahulukan yang lebih penting. Jangan sampai hal yang penting jadi terabaikan oleh yang tidak penting.. *apasih
4.      jangan mudah di hasut dan terhasut…
5.      Daaaaaaannnnnnnn lain-lain… *tiba2hang







Dekapan Kematian

Apabila telah tiba waktunya
Tubuh bergetar hebat
Sakit teramat sakit
Menusuk hingga ke jantung
Raga tak berasa raga
Hanya perih yang dirasa

Jika telah tiba masanya
Tubuh diam membeku
Nyawa hilang melayang
Mata saksikan kebesaranNya

Mulut tak bisa berucap
Mata tak bisa isyarat
Semua tertutup rapat
Hanya aku dan Tuhan yang tau
Begitu dahsyat
Begitu mengerikan
Dekapan kematian

Sepintas teringat dosa yang lalu
Bahkan tangispun tak bisa mengembalikanku
Ke masa itu..
Ya Rabb…
Bisakah aku hidup kembali?
Kan ku lunasi semua hutangku padaMu
Kan ku bayar semua kesia-siaanku dulu
Namun semua percuma
Apa mau dikata

Waktuku tlah sirna..

Hijrah itu……


Jadi lebih baik itu butuh proses. Yap.. J
Jadi lebih baik itu banyak godaan. Bener… J
Jadi lebih baik itu banyak rintangan. Setuju… J
Jadi lebih baik itu ga mudah…tapi ringan kalo ga dijadikan beban… J
Semua statmennya ana beri tanda checklist di kolom setuju…
Memang untuk jadi lebih baik, harus membuat perubahan,,dan benar, dalam setiap perubahan yang dilakukan itu pasti bakal ada yang pro dan kontra, lumrah lah ya.. J
Mulai dari dibilang ‘sok alim’, ana anggap sebagai ujian keimanan…aman… J
Kemudian dibilang “ciiieee yg udah jadi ustadzah sekarang.. (sambil senyum-senyum)” || aamiin,, syukron ya.. J
Trus ada yang nimbrung pembicaraan… “gila, kesambet apa lu?? ” ||Alhamdulillah kesambet malaikatnya Allah,… J
Komentar selanjutnya,, “sok ngarab lu, padahal yang tau cuma ana, antum, syukron sma afwan doang” || makasih sudah mengingatkan, insyaAllah bakal lebih giat lagi nambahin kosakata arabnya,,, J (sadar ilmu masih minim)
Ada lagi,, “ ciiieee yg udah jadi emak2 kasidahan tuuu… ” || *jlebb…. Khusus yg bgian ini ana ga tau mau jawab apa, itu statement nusuk banget,, ana merasa ‘tuir’ kalo dibilang emak2 kasidahan,,,kali ini cuma bisa *tepokjidattemen….alibi ada nyamuk nempel,,,xixi…. ah, sudahlah,,, anggap angin lalu… daaan komentar- komentar pedas lainnya dari para ‘komentator ahli’…
Akan ada banyak komentar (+) (-)  pada perubahan yang dilakukan, dan itu semua harus diterima sebagai kritik dan masukan.. tentunya untuk lebih membangunkan jiwa yang masih tetidur ini…. J
Untuk para haters, jangan dirisaukan dan jangan dijadikan beban… anggap aja signal hidayah belom nyampe ke mereka, dan doakan saja semoga cepat-cepat dibangun tower untuk nyampein signal nya… J
Percakapan itu kemudian ana lanjutkan lagi…
“Alhamdulillah ana sudah mulai hijrah,, semoga yang lain bisa ngikut ya,, biar bisa bareng- bareng naik bus ke JannahNya… J aamiin…” || emang ente tau hijrah itu apa? Main bilang hijrah aja,,,|| good question sob,,, J hmm,,, baiklah, akan coba ana jelaskan.. J
-          Hijrah itu…dimulai dari hal yang kecil yang mampu kita terobos melalui ruang dan waktu
-          Hijrah itu… perubahan kea rah yg lebih baik….berubah dari yang berbicara kasar tanpa perasaan ke arah kelemah lembutan alias “kontrol lidah”
-          Hijrah itu… perubahan yang bertahap… dari yang biasa pake lejing ke celana jeans, dari celana jeans ke celana dasar alias longgar, dari celana dasar ke rok, dari rok ke jilbab ( baju langsung)
-          Hijrah itu…. Dari yg kelihatan rambut ke penutup rambut, dari penutup rambut ke kerudung, dari kerudung ke hijab syar’i..
-          Hijrah itu.. bukan dari facebook pindah ke twitter,  bukan dari alayers ke cabe- cabean #eh
-          Hijrah itu bukan mundur dan berbalik badan ke arah belakang ..tapi hijrah itu maju, maju ke arah yng lebih baik lagi…
-          Hijrah itu,, menetap….kalo sekedar jalan dan balik pulang itu namanya numpang lewat…
-          Hijrah itu… istiqomah terhadap perubahan…
-          Hijrah itu… Cuma butuh kata sandi “ mau dan tekad” untuk membuka jalannya….

Serius mau hijrah? || apa salahnya?? insyaAllah seriuuss us us us… || trus udah sampai mana? || ini lagi di jalan, dan doakan smoga ana cepat sampai tujuan,,, yap, hijrah yang kaffah… Aamiinn..
Kalo ada yang nimbrung lagi… “ishh,,,mau berubah kok bilang2,, apalagi kalo bukan pamer namanya?? || insyaaAllah tak terbersit niat untk pamer,,, niatnya sih cuma satu, biar biasa dijadikan inspirasi bagi banyak orang… siapa tau ada yang mau kepoin ana,, haha.. trus baca tulisan ana, dan akhirnya jadi tobat,,, subhanallah,,, J

Kita tak akan tau kapan kita bisa jadi inspirasi buat orang lain,,, bahkan kebaikan yang kita lakukanpun belum tentu akan bisa merubah seseorang,, tpi melalui cerita hijrah kita dari yang tertidur jiwanya hingga tertatih untuk membuka mata hati mungkin malah akan menjadi catatan spiritual bagi mereka yang paham dan mungkin dari sana mereka bisa ambil hikmahnya… semua pengalaman ini sengaja ana  bagikan kepada antum semua.. bukan untuk membanggakan diri bahwa ana bisa berubah,, tidak! Tapi ana berharap melaui perjalanan spiritual ini bisa menyadarkan kita semua, bahwa hidayah bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, namun itu semua tergantung kita, kapan akan menjemputnya,, J
Salam ukhuwah…
Sang pembelajar
     _NWS_





Minggu, 19 Januari 2014

Musibah… Mau salahkan siapa lagi?

Pagi ini ana mendengar lagi berita yang sudah hampir seminggu ditayangkan di beberapa stasiun televisi.. semakin lama semakin dahsyat musibah yang menerpa..Badai salju hingga -52 derajat celcius di benua Amerika membekukan air terjun Niagara,, salju di Mesir dan Vietnam, Negara yang tak pernah dituruni saju sebelumnya,,suhu meningkat tajam di Negara Australia,, banjir bandang di beberapa kota Negara Indonesia, Salju hebat di wilayah Israel.. Pesawat jatuh,,kebakaran dimana-mana,,longsor, tumbangnya pohon krna angin putting beliung…. Semuanya memakan banyak korban jiwa..
Astaghfirullah,,
Ana tak berani berkomentar banyak pada Negara lain..meskipun sama- sama dilanda bencana, namun ana tak brani mngejudge penyebabnya.. krna memang ana bukan terlahir sebagai warga Negara Australia, Vietnam Mesir, dll.. Ana adalah salah satu dari sekian juta penduduk di Negara Indonesia..tempat kelahiran ana, tempat ana tumbuh besar,tempat ana menggantungkan cita- cita, . sudah 22 tahun ana hidup di Indonesia, maka sedikit banyaknya ana tau seluk beluk negara ini, bagaimana agamanya, kerukunannya, bahkan pemerintahannya yang sering menjadi trending topic  masyarakatnya..
Begitu banyak cobaan yang melanda,, apa kabar hati?? Masihkah kita mendustai? Apa kabar jiwa?? Masihkah kita berkilah?.. Disana………mereka dilanda bencana, namun masih saling menuduh  satu sama lain,, pemerintah lah  yang salah, krna ini lah, krna itulah… tak sadarkah wahai para manusia?? Ada hal yang telah kalian lupakan selama ini…kalian acuhkan selama ini,, kalian lalaikan selama ini… Rabbmu!!!!
“Negeri Saba, diceritakan Al Quran sebagai negeri yang subur, indah dan kaya sumber daya alam, namun hancur lebur dalam sekejap karena penduduknya menyembah matahari.
Bukan tidak mungkin sejarah kan terulang pada negeri ini, dmana penduduknya sudah mulai menyembah jabatan”. Begitulah isi salah satu komentar senior yang diposting di facebook mengenai bencana yang terjadi saat ini… dan aku membenarkan… tidak salah lagi jika salah satu penyebab terjadinya bencana ini adalah apa yang mereka sembah…… yap.. Jabatan dan kekuasaan….!!!
Tak beberapa lama, kembali ana lihat komentar yang begitu menarik,,bukan dari orang yang sama.. Tapi cukup membuat ana terenyuh..
“Jangan marah jika hujan turun terus menerus di bulan ini sehingga mengakibatkan banjir.
Mau tahu penyebabnya??? Coba anda ingat tgl 1 januari 2014 yg lalu.Tepat pukul 00.01,,

Manusia menyerang langit dgn jutaan bahkan milyaran petasan. Jadi terimalah dgn ikhlas dan lapang dada serangan balik dari langit. Kita mesti bersyukur,krn yg turun dr langit itu air hujan,,coba klw yg turun itu adalah PETASAN!! #‎YukKitaShalat (YKS) 
Lama ana terdiam setelah membaca statement di atas.. tumben beliau bisa berkata sebijak ini,, biasanya isi status yang beliau postkan adalah hal yang tak penting,, kenapa ana bilang tak penting? Bagaimana tidak, setiap hari yang dipostkan adalah kalimat2 galau yang terkadang membuat orang berpikir bahwa dia bukan lelaki yang kuat… ah.sudahlah…. itu bukan menjadi fokus ana pada tulisan ini….
Fokus ana kali ini adalah mengenai bencananya.. yang terjadi dimana- mana, saat yang bersamaan.. dan menganalisis apa yang menjadi penyebabnya… jika ditanya satu persatu siapa yang salah dalam musibah ini? Kebanyakan mereka akan menjawab dengan cara khas orang Indonesia.. “Salah gue?? Salah temen2 gue? Salah nyokap gue? Salah bokap gue?? Heloooo,,,,, itu semua salah pemerintah kelleeeessss… “ *Gubrak.. -_- ..kemudian ketika ditanya pada pemerintah,, rata-rata mereka pun menjawab..” kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami telah menjalankan program pemerintahan sebaik mungkin, tpi memang masyaraktnya yang tidak bisa dikondisikan, banyak tuntutan, tapi tak mau bekerja sama, alhasil bencana datang malah kami yang dikambing hitamkan,,,blablabla…” kalu sudah begini, lalu siapa lagi yang harus disalahkan? Yap.begitulah manusia,…ketika bencana datang, semua slaing menyalahkan, saling menuduh, saling berargumen seolah2 merekalah yang paling benar, bahkan tak jarang mereka saling menjatuhkan satu sama lain…..  sekarang yang menjadi pertanyaan adalah…sudahkah kita saling mengintropeksi diri masing-masing???


Saling menyalahkan tak akan menuntaskan masalah yang ada.. bahkan di dalam gedung nan megah mereka saling berdebat, sementra diluar sana banyak masyarakat yang berusaha mencari jalan keluar dari bencana ini,, rumah mereka terkepung banjir bandang,, lalu apakah dengan berdebat, debit air akan turun dengan sendirinya? Dengan berdebat tak penting apakah warga bisa tidur dengan nyeyak? Dengan berdebat yang membuang- buang waktu apakah masyarakat bisa hidup normal tanpa harus kedinginan di luar sana? Dengan berdebat yang membuang tenaga, apakah hujan akan berhenti dengan sendirinya? TIDAK!!!! Air semakin meninggi,,bahkan sekarang tak bisa dibedakan lagi mana sungai dan mana pemukiman warga,,semua rata,,seperti hamparan lautan,, persis seperti tsuanami Aceh 9 tahun silam.. manusia semakin panik, anak- anak semakin kedinginan, penyakit semakin menyebar kemana- mana, masihkan kita berkilah? SADARLAH wahai manusia!!!!!
 
                                                                                     

Mengharapkan kesadaran sepenuhnya dari manusiaa adalah salah satu hal yang ana rasa impossible,,, khusunya bagi yang telah diperbudak oleh itu semua. Apalagi kalau bukan jabatan dan kekuasaan… SEBAB dan AKIBAT itu sejalan… tidak akan terjadi bencana jika tak ada sebabnya, dan begitupun sebaliknya. . Marilah sama- sama berpikir wahai manusia… berhenti untuk saling menyalahkan,, berhenti untuk saling mengedepankan ego masing- masing…. Bukankah kita punya satu Tuhan yang Maha Mengatur segalanya? Kenapa tidak mengadu saja pada pembuat musibah ini? Bukankah Allah yang punya hak utuh terhadap buminya ini?  Bukankah kita tau bahwa kita hanya penduduk sementara di dunia ini? Bukankah kita tahu bahwa Janji Allah itu nyata? Tapi kenapa masih ingkari itu semua? Kenapa Allah yang Maha Agung harus terkalahkan oleh nafsu dunia?
Beristighfarlah wahai manusia…tinggalkan sejenak urusan dunia.. ingatlah, dunia bukan tujuan akhir kita… ingatlah,, ada yang lebih merindukan kita daripada harta…Allah Azzawajalla…!!.harta, jabatan, mereka semua bukan sahabat sejati kita, tapi kenapa kita masih berupaya untuk mendpaatkannya?bhkan tak jarang saling membinasakan satu sama lain…kenapa harus saling berebut sementara harta itu sendiri tak akan biasa kita bawa sampai mati….
Buka kembali mushaf mu…pasang kembali mukenah yang entah berapa tahun telah engkau selipkan di antara tumpukan baju megahmu..basuh mukamu yang selalu engkau tutupi dengan makeup mahalmu dengan air wudhu… bentangkan sajadahmu yang selama ini telah kau jadikan sebagai alas dudukmu… SHALAT lah!!! berdikirlah,,,Ingat Allah sejenak,,, sempatkan waktumu untuk mengingatNya.. apa salahnya kau luangkan waktu yang selama ini telah dipinjamkan oleh Allah untuk mengingatNya? Allah tak menuntut banyak, dari 24 jam waktu yang telah dipinjamkanNya untuk kita,,Allah tak menuntuk kita untuk menyembahnya selama itu, Allah hanya meminta haknya 8 jam sehari,,,yah,, hanya 8 jam dari 24 jam yang telah diberi untuk mengingatNya… kenpa masih merasa berat? Hanya itu yang Allah minta dari kita, para manusia.. tapi kita sendiri tak sadar berapa banyak yang telah kita minta kepada Allah… Allah beri itu semua,, dan kita? Terlalu egois..!!! merasa waktu 8 jam akan terbuang sia2, padahal kita tak sadar, 24 jam yang kita habiskan setiap harinya bisa dihitung hanya beberapa jam yang termanfaatkan dengan baik.. selebihnya?hangus dibakar kesia2an……..
Masih mau berkilah? Masih belum sadar? Tunggu saja bencana selanjutnya!!!

Wallahua’lam bisshowab….