“
Brosur nya mbak,,, dilihat- lihat dulu mbak, mas, buk , dek… “ begitulah mereka
pelaku MLM menjerat pembeli produknya. Istilah MLM tentu bukan hal asing lagi
ditelinga kita semua. Apalagi kalo bukan Multi
Level Marketing.. tugasnya mencari orang yang bisa di prospek dan mencari
‘cabang’ buat nambahin point…Saat itu posisi aku dan temanku sedang berada di
pasar raya, berniat membeli sarung tangan,,ya..niat yang sudah diancang- ancang
sejak kami berada di kampus tadi pagi.
“ Pulang kampus temenin aku beli sarung tangan
ya phen || ok,Siipp… J ”.
Karena
kebetulan angkot yang kami naiki untuk pulang berhenti di pasar, jadi sekalian
mampir ga apa-apa lah, lagipula kami juga tak terlalu dikejar waktu, jadi bisa
sekalian cuci mata….
Ok.
Urusan di kampus telah selesai. Fokus selanjutnya adalah sarung tangan..
mulailah kami berjalan mengitari pasar yang dipadati PKL dan pengunjung. Semua
serba berdesakan, karna jalur yang disediakan untuk pengunjung sebagian sudah
di ambil alih oleh PKL, ya begitulah keadaannya,,meski sudah beberapa kali di
tertibkan, tapi yang namanya pedagang tetep aja ‘ngeyel’… suasana waktu itu
benar- benar nyesek. Jadi jangan
heran kalo kami sering tak konsentrasi saat berjalan. Kalau bukan karna sudah
hafal jalannya mungkin kami sudah tersesat di pasar, soalnya jalan tak bisa
dilihat lagi waktu itu..
Kembali
ke kata “tidak konsentrasi”.. keadaan ini ternyata dimanfaatkan oleh para
pelaku MLM untuk menjerat ‘mangsanya’. Termasuk aku di dalamnya yang dengan
tidak sadarnya mengambil brosur yang dibagikan oleh pelaku MLM tersebut.
Awalnya ku kira brosur itu hanya untuk dibagikan saja dan kami bisa pergi ke
tempat tujuan kami semula. Tapi salah pemirsah… prospeker (istilah yang ku buat
untuk pelaku MLM ) itu menarik siapa saja yang mengambil bosurnya dan
akhirnya.. tadaaaaaaaa…….. kami masuk perangkap….. -_-
Karna
takut berlama- lama disana, akhirnya aku kembalikan brosurnya dengan harapan
kami tak di prospek. Tapi tiba- tiba prospeker itu malah mengolesi semacam krim
kulit pda tangan temanku..sontak beliau kaget…
“maksunya
apa nih? || sebentar mbak, cuma 1 menit saja, nanti saya hapus krimnya”
Kemudian
mulailah ia menarik kami menuju tempat penjualan obatnya. Kami pun diberi
penjelasan tentang krim yang dijual, sementara tangan temanku masih dilumuri
krim aneh itu (karena kami tak tahu itu
krim apa).
“ini
krimnya udah bisa dibersihin belom?”, Tanya temanku || sebentar mbak, belom
juga satu menit, sabar ya… nah sementara menunggu hasilnya akan saya jelaskan cara pakainya…
Dan
mulailah beliau menjelaskan dengan cara yang meyakinkan. Maklum saja, kan MLM,,
jadi harus gigih kalo mau naik level… J cara bicaranya
sungguh pintar dan benar- benar gigih.. terlihat dari tak ada satupun spasi
yang disediakannya untuk kami menolak tawaran.. beliau terus berbicara walaupun
sering mengulang- ulang pembicaraannya.. dan kami… ya terpaksa mendengarkan,,,,
mau menyela pun juga tak bisa… Pasrah…… -_-
“
……jadi krim ini bukan untuk pemutih mbak, tapi untuk mengembalikan kulit asli
kita”, begitu akhir penjelasannya sambil menambah krim pada tangan temanku..
Sepertinya
krim ditangan itu dijadikan alibi untuk meminta waktu kami, terlihat dari yang
awalnya 1 menit jadi 7 menit,,persis seperti kultum… Cuma bedanya tak ada
mimbar disana… -_- aiisshh.. setelah krim ditangan dibersihkan, ternyata memang
benar..kulit temanku menjadi mulus dari tangan di sebelahnya…. “nah, sekrang
mbak bisa lihat hasilnya kan,,,,dan ini tanpa bahan kimia “ ujarnya bangga.
Tapi
sepandai- pandainya ia menjelaskan dan sebisa- bisanya ia membuktikan, hal itu
tak terbukti pada penampilannya yang maaf sebelumnya, beliau tidak
memperlihatkan bahwa ia seorang penjual krim pembersih.. secara dalam ilmu
perdagangan, bagaimana orang bisa yakin akan suatu produk kecantikan jika yang
menjualnya saja tidak ‘lebih parah’dari konsumennya.. ingin berkomentar seperti
itu, tapi takut membuat orangnya tersinggung plus takut ditabokin juga,,,
mending ya ditahan aja deh… J
“tapi
duit kami ga cukup mas.. || oooh, ga masalah mbak, saya punya solusinya.
Bagaimana kalo belinya patungan aja, masing- masing 50rb (untuk satu paket) ||
kami ga ada duit mas,,, || yasudah, saya kurangi aja harganya jadi 25rb satu..
|| (whaaat,,, dari harga asli 80rb jdi 25rb… -_- (niat bener) *bisikku dalam
hati …)|| biar nantinya sebagian saya yang nanggung, soalnya saya mau naik
level mbak, tinggal 1 point lagi yang harus dikumpulkan…
Dari
statement yang dikeluarkannya aku langsung berpikir, kalo mau mengumpulkan satu
point lagi, kenapa ga beli produknya sendiri trus bilang aja itu dari konsumen,
beres kan… -_- tapi kali ini dia benar- benar gigih dan maksa… awalnya cuma
minta waktu untuk promosi, trus bilang ga bakal maksa buat beli, tapi ujung-
ujungnya malah maksa dan ngotot nyuruh kita buat beli.. bagaimana tidak,,, kami
belum memutuskan untuk beli tapi beliau sudah langsung membungkus krimnya..#huft..
Kali ini kami benar- benar diburu waktu, karena setelah ini ada urusan lain
yang lebih penting.. akhirnya temanku membeli 1 botol krim dengan harga 25rb.
Uang 50rb dalam dompet pun keluar, berharap langsung dikembalikan dan kami
segera pergi ke toko sarung tangan.
“hmm,,
bagaimana kalau mbak beli 2 botol dan saya kasih bonus 1 botol, jadinya kan 1
paket (3 botol). Nah keuntungannya kalo udah 1 paket, mbak bisa isi ulang
selama 4 kali, gratis mbak, ga bayar kok,,,|| ga mas, saya beli 1 botol aja ||
rugi lo mbak, coba mbak bayangkan .. blablabla ….” Sementara ia menjelaskan dan
kami membayangkan, beliau langsung membungkus krim itu 1 pket dan memberikannya
pda temanku…
“kamu
yakin mau beli 1 paket??? Ujarku. Lebih baik beli 1 aja dulu…||yasudahlah,
sekalian nolongin dia nambahin 1 point.. ” bgitulah ia menjawab sambil
mengambil bungkusan itu..
Temanku
itu benar- benar baik. Saking baiknya uang yang awalnya untuk membeli kebutuhan
malah dikorbankan untuk nolongin pelaku MLM nambahin point…. Tapi sayang,
kebaikan temanku termanfaatkan sudah oleh prospeker itu.. senyum 2cm kiri kanan
ia pasang pada mangsa yang berhasil masuk dalam perangkapnya… dengan dua kata
di akhir pertemuan.. “terimakasih mbak… J “,, dan kamipun
berlalu dengan keraguan yang levelnya ga kurang ga lebih juga masih
diragukan,,,ragu ingin mengembalikan atau pergi tanpa uang untuk sarung tangan…
“uangku
ga cukup buat beli sarung tangannya phen… L ” ujar temanku
setelah melihat toko yang ingin kami tuju. Aku hanya bisa menarik nafas dalam-
dalam dan …….. “huft… maaf ga bsa bantu kamu, aku ga bawa uang lebih.. L
|| yaudah, temenin aku ngambil duit di atm dulu|| ok lah kalo begitu… “
Beberapa
langkah meninggalkan pasar menuju atm, teringat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB..
“ kayanya besok aja aku beli sarung tangannya,, waktu udah mepet,,takut ga
keburu ngambil proposalnya phen”… sebagai seorang yang setia kawan aku hanya
bisa manggut- manggut aja dari belakang… ok,, cuuussssss………
Perjalanan
hari ini selesai. Saatnya kembai ke rumah masing-masing.. Rehat sejenak melepas
lelah. Ku buka lemari es, kujelajahi isi semuanya.. aaarrggh…tak ada yang bisa
dimakan, semua hanya bahan mentah.. *lemes. Pandanganku tertuju pada sebuah botol
berembun.. terlihat segaar… langsung ku teguk mereka satu persatu… Sukses… 1
botol minuman habis..
Ku
luruskan kembali tulang punggungku, namun tiba- tiba ada getaran hebat di saku
celanaku.. huft. Aku kira gemp, ternyata HP… -_- . Segera ku lihat dan ternyata
ada pesan singkat dari temanku tadi.. ku buka pesannya..
“opheeeeeennn…….
Sepertinya aku menyesal udah beli krim tadi.. L ..waktu aku
pake krimnya panas dan ga kaya yang dicoba di pasar tadi…. || *Hah…… ???”
***
Sepenggal perjalananku
hari ini…
Dan lagi, banyak hikmah
yang bisa dipetik dari setiap kejadian yang dilalui…
1.
Ternyata, sifat baik saja tak cukup kuat
untuk bisa melindungi kita dari kejahatan. . . terkadang kebaikan malah menjadi
kunci pemanfaatan bagi mereka yang punya sejuta taktik. Sudah saatnya belajar menjadi
pribadi yang tak hanya baik, tapi juga mampu memfilter setiap rangsangan,
memilah setiap keputusan dan bersikaplah tegas agar mereka tak mudah mengotak-
atik pribadi kita.. ”
2.
Focus pada tujuan yang telah dirancang,
dan jangan melenceng dari tujuan awal…
3.
dahulukan yang lebih penting. Jangan sampai
hal yang penting jadi terabaikan oleh yang tidak penting.. *apasih
4.
jangan mudah di hasut dan terhasut…
5.
Daaaaaaannnnnnnn lain-lain… *tiba2hang