Hunter Science....

Sabtu, 21 Desember 2013

Hari Ibu ? Siapa Yang Memulai…

Apa sih sejarah dan makna dari Hari Ibu, dan kenapa tanggal 22 desember ditetapkan sebagai hari ibu? Mari kita cari tahu. Hari Ibu adalah hari peringatan/ perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebas tugaskan ibu dari tugas rumah tangga yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Hari Ibu diperingati dengan berbagai alasan. Di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu atau Mothers Day dirayakan pada bulan Maret. Hal itu berhubungan dengan kepercayaan mereka memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah atau mitologi Yunani Kuno. Di negara seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Belanda, Malaysia, dan Hongkong, Hari Ibu diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei. Karena hari itu pada 1870 seorang ibu aktivis sosial, Julia Ward Howe, mencanangkan pentingnya perempuan bersatu menghentikan Perang Saudara di Amerika yang belum berserikat.
Sejarah hari ibu telah dikenal pasti sebagai perayaan musim bunga orang-orang Greece, sebagai penghormatan terhadap Rhea, ibu kepada tuhan mereka.
Masyarakat Inggris pada tahun 1600 merayakan hari yang mereka namakan sebagai “Mothering Sunday”. sebagian orang-orang Kristen akan berhenti memakan makanan tertentu karena alasan  dogma agama. Mereka beralasan amalan tersebut diciptakan karena sebagai penghormatan mereka terhadap Mother Mary. Mother Mary adalah Maryam, ibu kepada Nabi Isa Alaihissalam atau Jesus yang mereka anggap sebagai tuhan.
Saat hari itu juga, mayoritas rakyat inggris yang fakir dan miskin, bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka sanggup bekerja jauh meninggalkan keluarganya karena percaya bahwa Jesus akan memberikan kekayaan dan kesenangan dalam waktu itu. Menjelang hari Ahad keempat, mereka diliburkan oleh majikannya, dan pulang ke kampung untuk bertemu dengan ibu. Setiap ibu akan dihadiahkan dengan Mothering Cake atau kue hari ibu untuk merayakan hari tersebut.
Kemudian amalan dan tradisi ini menular ke seluruh dunia dan hingga kini disambut sebagai penghormatan kepada Mother Church. Mother Church dianggap sebagai kuasa spiritual yang agung yang memberi manusia kehidupan dan memelihara mereka dari keterpurukan. Sejak dari itu, perayaan Mothering Sunday telah bercampur aduk dengan upacara keagamaan gerejaan.  dan mejadi ritual agama penghormatan mereka terhadap ibu sama taraf dengan penghormatan mereka terhadap gereja.
Di Amerika Serikat, Hari Ibu disambut seawal 1872 hasil ilham Julia Ward Howe. seorang aktivis sosial dan telah menulis puisi ” The Battle Hymn of The Republic” (TBHoTR). TBHoTR telah dijadikan lagu patriotik yang cukup populer di kalangan warga Amerika pada saat itu. Ungkapan “Hallelujah” dalam bait-bait lagu tersebut memberikan sentuhan kepada Kaum Yahudi dan Zionis  untuk menguasai politik dunia.









Pada tahun 1907 Anna Jarvis dari Philadelphia telah memulai kampanye untuk melancarkan Hari Ibu. Ia pun telah berhasil mempengaruhi Mother’s Church di Grafton, Sehingga west Virginia merayakan dan meramaikan Hari Ibu pada hari ulang tahun kedua kematian ibunya, yaitu pada hari Ahad kedua dalam bulan Mei. Semenjak saat itu, Hari Ibu dirayakan setiap tahun di Philadelphia.
Anna Jarvis dan pendukungnya telah menulis surat kepada menteri, pengusaha dan ahli-ahli politik agar Hari Ibu disambut secara meluas di seluruh wilayah. Usaha mereka telah berhasil sepenuhnya pada tahun 1911 dan hari tersebut disambut baik oleh hampir seluruh wilayah Amerika. Pada tahun 1914, Presiden Woodrow Wilson, secara resmi Hari Ibu sebagai Hari cuti umum dan harus rayakan pada setiap hari Ahad kedua dalam bulan Mei. Biarpun sebahagian besar negara-negara di dunia menyambutnya pada hari yang berlainan, tetapi negara seperti Denmark, Finland, Itali, Turki, Australia, dan Belgium masih merayakannya pada setiap hari Ahad kedua dalam bulan Mei.
Bagaimana dalam Islam ?
Islam, tanpa mengenal hari tertentu, mewajibkan setiap anak selalu mengistimewakan seorang Ibu. Mungkin kita tidak pernah menyadari, begitu banyak yang telah dilakukan seorang Ibu. Ibu mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, berjuang melawan rasa sakit ketika melahirkan, mengesampingkan waktu istirahatnya untuk menyusui, juga merawat ketika kita sehat apalagi saat sakit, dan banyak lagi hal lainnya yang mustahil dapat kita hitung dan kita balas seluruh pengorbanannya.
“Seandainya kita diberi kemampuan membayar setiap tetes ASI, tidak akan ada seorang pun yang dapat melunasi jasa Ibu seumur hidup kita”, Sabda Rosululloh.
Untuk itu, Islam begitu mengistimewakan seorang Ibu, seperti yang banyak kita temui di dalam al-Quran, hadis, dan kisah-kisah teladan.
Allah SWT berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’,” (QS al-Isrã’ [17]: 23-24).
Bila hal itu dijelaskan, maka perayaan hari ibu tidak diperbolehkan. Tidak boleh mengadakan simbol-simbol perayaan seperti kegembiraan, kebahagiaan, penyerahan hadiah dan lain sebagainya. Seorang muslim wajib memuliakan agamanya dan bangga dengannya dan hendaknya membatasi diri dengan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya dalam agama yang lurus yang telah diridloi Allah Ta’ala untuk hamba-Nya, tidak ditambah maupun dikurangi.
Seorang muslim seharusnya tidak ikut-ikutan, Tetapi haruslah membentuk kepribadiannya sesuai dengan ketentuan syari’at Allah Azza wa Jalla, sehingga menjadi ikutan, bukan sekedar menjadi pengikut, menjadi contoh bukan yang mencontoh. Karena syari’at Allah –alhamdulillah- adalah sempurna dilihat dari sisi manapun, sebagiaman firman Allah:

“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridloi Islam itu menjadi agama bagimu” (QS. Al-Maidah: 3).

Haknya seorang ibu lebih besar daripada sekedar disambut sehari dalam setahun. Bahkan seorang ibu mempunyai hak yang harus dilakukan oleh anak-anaknya, yaitu memelihara dan memperhatikannya serta menta’atinya dalam hal-hal yang tidak maksiat kepada Allah Azza wa Jalla disetiap waktu dan tempat.

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/tahukah-anda-siapa-yang-memulai-peringatan-hari-ibu.htm#.UrXJHNIW374

Kamis, 19 Desember 2013

Aku dan Skenario IndahNya...

Siapa yang mau hidup dibawah garis sejahtera? Kenapa hidupku harus seperti ini??Sesulit inikah mencari jalan keluarnya??? Apakah Allah mulai tidak adil pada kehidupanku,,?Na’udzubillah,,,,pertanyaan ini yang sering aku lontarkan selama 2 tahun trakhir ini…..Yah,,,,semenjak kehidupanku mulai berubah…Kehidupan keluargaku yang mulai menjauh dari kata sejahtera…..
Ayah….Sang tulang punggung keluarga… “Laki2 Super Hebat dan Super Kuat”,,Yap ,,karena memang itu faktanya,,, Ayah,,yang selalu tampak ceria di luar, dihadapan anak2 dan istrinya,,,yang brusaha menampakkan ketegaran dan selalu berusaha memenuhi permintaan kami,,,, Kami,,,yang selaluu meminta ini dan itu,,beli ini dan itu,,,tanpa tau seperti apa kerasnya ayah berjuang di luar sana,,,,yang kami tau hanya apa yang kami inginkan selalu ada…itu saja!! Tapi kami tak tau,,,ketika ayah mulai tak bekerja lagi di PT itu,,dan benar..seperti biasanya,,ingin selalu membahagiakan anaknya,,bahkan berhenti bekerjapun ayah tak mau memberi tahukannya pada kami,,,kami tak tahu apa2 tentang kondisi itu,,karna ayah selalu pergi keluar setiap harinya dengan alasan pergi kerja,,,,sampai akhirnya semua terbongkar ketika kami tau ibu yang aku kenal orang paling sabar mulai tak sabar dengan kondisi ini,,,,keuangan mulai menipis, biaya kehidupan makin besar,,,Aku paham,,wajar kalau ibu bingung dan panik,,,secara semua masalah rumah tangga ibu yang mengatur…sudah dua minggu,,ayah tak keluar2 rumah,,,dan saat itu baru kami sadari ayah tak bekerja lagi.. Tak terbayang jika harus menjadi seorang ibu saat itu, memikirkan apa yang akan dimasak dengan uang pas2an harus masak mkanan yang enak…. Iya,,enak bagi kami yang mau menerima setiap masakan ibu,,,tpi itu tidak berlaku bagi adik laki2 ku yang suka pilih2 makanan,,,yang sukanya cuma makan ayam,,,kalo ga ada ayam mending ga makan sekalian….
Sejak itu,,ibu yang aku kenal seorang yang hebat, lembut dan penyabar,,mulai marah2,,sering mengomel, bhkan tak jarang aku dengar ibu sering membandingkan kehidupannya dengan tetangga di depan ayah…. Tapi ayah,,,aku lihat selalu tampak tenang mendengarkan ocehan ibu,,Aku tahu,,,ayah seperti itu hanya tak ingin menambah keruwetan keadaan…aku paham tugasnya sebagai kepala keluarga membuatnya harus seperti itu…Yah..harus tetap terlihat tegar dan hebat...tak terbayangkan bagiku bagaimana perihnya luka di dalam diri ayah yang selalu ia sembunyikan di depan kami….
Selama 3 bulan,,,hidup dalam kekurangan,,tanpa tau harus kerja apalagi…. Selalu mengharapkan bantuan dari kerabat, kiriman uang dari abang…dan memang, mereka selalu membantu, bahkan tanpa kami mintapun sinyal itu sudah datang pada mereka untuk mengirimkan bantuan… Tapi kami tak bsa begini terus, bergantung dengan orang lain,,, Kami hrus bekerja,,mencari penghasilan sendiri……. !!!
Aku mulai mencari2 pekerjaan,,menawarkan jasa ini itu,,,,memasukkan lamaran kesana kemari,,,tapi semua belum ada yang menerima,,dengan alasan aku masih kuliah… huft…(mulai patah semangat)…..mau berdagang???basic pun kami tak punya…tpi apa salahnya mencoba??.kamipun mencoba mencari2 diinternet,,,makanan apa yg bisa dibuat untuk dijual…. Berbagai resep kami coba,,,gagal gagal dan trus gagal…tapi ayah tidak patah semngat…beliau terus mncoba,hingga akhirnya kami bisa memasarkan kue ke warung2 terdekat…. Alhamdulillah…..
Kami bisa berdiri sndiri dan menambah pundi2 keuangan keluarga…. Dengan laba yang tidak seberapa kami mencoba untuk terus bertahan dan berhemat,,memilah2 dan mnjadi lebih kritis terhadap segala sesuatu,,,, bahkan segala keinginan untuk membeli ini dan itu pun terpaksa harus di tahan,,,demi bisa Makan..!!!  “bisa makan sehari2 aj udah syukur nak,,,jangan banyak minta ini itu lagi,,keadaannya skrang sudah beda!!!” perih rasanya ketika kalimat itu yang terucap dari ibu,,,dan sekali lagi,,aku berusaha mengerti keadaan itu,,,meski sdkit tidak menerima..
***
6 bulan hidup dengan pas2an,,,kami tetap berusaha mencoba untuk tetap sabar dan bertahan. Hingga akhirnya abang sulung ku minta izin untuk menikah…Iya,,menikah dengan wanita idamannya di lampung… sedikit berat ayah ibuku menerima kenyataan itu dikarenakan kondisi keluarga yang belum stabil..Pernikahan itu memang hal yang biasa..tpi PESTAnya yang luar biasa… Banyak biaya yang harus dikeluarkan,apalagi dari pihak mempelai… Sedangkan kami sndiri disini???ntah lah,,kadang aku merasa beban kami bertambah berat dengan keadaan ini… merasa berat untuk melepas, krna beban keluarga sebagian besar diringankan oleh khadiran abng ku yg sudah bkerja…namun apa jadinya jika abangku sudah berkeluarga??tentu pikirannya akan bercabang,,antara memenuhi kebutuhan keluarga baru dan membantu ayah ibu.  Dan itulah yang membuat ayah apalagi ibu merasa berat untuk melepas abang…
“yah, bu, yan minta izin untuk menikah, tolong direstui,,yan janji,,,tidk akan melupakan ayah ibu,,insyAllah stelah menikah kekuatan ini akan bertambah untuk bisa mngeluarkan keluarga kita dri masalah ini,,” plus dengan linangan air mta begitulah abang yang berusaha meyakinkan hati ayah ibu … dan dengan kata2 itu, meski berat,,akhirnya mereka DIRESTUI….. 6 April 2013,,,dibayar tuuunnaaaiii,,,,,,SAH….!!! Acara itupun selesai… berharap stelah itu abang bisa tepati janji yang dlu….
Hari berganti hari,,bulan berganti bulan,,,,semua terasa sama saja,,,tidak ad perkembangan…bhkan khdupan ini smakin susah,,ntah apa penyebabnya hingga kami bisa seperti ini….bhkan air mata darahpun tak bisa gambarkan bagaimana perihnya hati kami dengan kehidupan ini… setiap hari ibu selalu bertanya-tanya,,,,mana janji abangmu yang dulu???dan sperti biasanya, ketidak sabaran itu kami sambut dengan wajah senyum sambil berkata “ Sabar, mungkin banyak yang msih harus diurus abg, kan baru merid”. Yah, begitulah kami yang selalu berusaha mngajak ibu berfikir positif terhadap keadaan. Dan ntah kenapa ibu begitu brubah sedrastis itu, bahkan sosoknya yang dulu tak bisa kami kenali lagi…. Separah itukah pengaruh perekonomian bagi manusia???
Hingga akhirnya ibu tercinta mengidap sakit..beberapa hari,,bhkan berminggu beliau tidak mau makan,,badan smakin lemas, dan bengkak dikepala yang awalnya kami kira bisul makin lama makin membesar dan tdak mau pecah…beliau di vonis mengidap “Tumor” oleh dokter…. Astaghfirullahal ‘adziim…… :’( bahkan untuk sholatpun ibu tak sanggup duduk…setiap sholat beliau selalu melakukannya dalam keadaan berbaring…hanya gerakan mata dan tangan yang ia lakukan… separah itukah??? L
“hari ini ibuk harus di operasi, dan tidak bisa ditunda lagi, krna takutnya tumor ini akan menyebar kebagian tubuh lainnya” itulah kata dokter pada ayah….dan saat itu aku sedang dikampus…smentara kakak ku sdang mengkuti tes masuk kerja di PKu. . . Aku langsung jatuh dimushalla kampus sewaktu mndapat sms dri ayah… langsung berlari memasuki kelas..semua terasa tersayat-sayat…hati dan fisik ku smakin lelah…bhkan setiap sapaan dari teman kampus pun tak ku gubris sedikitpun… hingga sampai dikelas,,aku langsung menemui dosen dan meminta izin utk pulang… dengan suara terbata2,,, menahan sesak di dada, aku berusaha tegar dan tenang..menemui ibu yang bersiap2 utk di operasi….. sampai disana…yah,,,tepat di hadapan wanita yang sangat aku cintai itu,,, Air mata ku tak terbendung lagi,,,berusaha mengalihkan pandangn, agar butiran hangat itu tak jatuh terlalu banyak..tapi tetap tak bisa….bahkan semakin aku tahan…semakin banyak keluar……. Ibu tau aku menangis,,ayah tau,,tpi mereka berusaha menampakkan ketegaran..dan saat itu aku terlihat bodoh di mata mereka…. Gadis Cengeng,,21 th,,msih mewek,,,Bodoh!!! Terserah,,,,mau terlihat bodoh dan bhkan sangat bodoh sekalipun,,, harus ku akui,,,Aku tak mau kehilangan sosok ibu saat itu,,, dan itulah saat aku harus mengakui..bhwa aku  Sangat membutuhkan ibuku,,,,iya,,,meskipun harus mndengar omelan ibu setiap hari,,meski harus menahan kesal krna sring dmarahi,,,harus ku akui,,,I’m Nothing without you Mom…. L ,ibuku HARUS SEMBUH…!!!!!
***
17.00 WIB…ibu bersiap2 untuk di operasi…dan sebelumnya aku harus mencukur rambut ibuku sndiri… ditemani suster yang super galak (sbenerx bkan galak, tapi cara bicaranya yg mnyimpulkan bhwa dia seorang yang tegas, daannn,,,,galak) *tetep aja galak -_-….. aku berusaha menggunting sehelai demi sehelai rambut ibuku yang sedang berbaring ditempat tidur pasien… “terlalu lama,,cepat sedikit,,langsung gunting aj smuanya”…gila,,ganas kan susternya,,,itu rambut ibu saya,,,bukan rambut hewan yang berani aku cukur sesuka hati (lebih ganas lagi),,,kali ini bukan sehelai, tpi berhelai2 rmbut ibu yang sudah aku jatuhkan..dan semakin tampaklah benjolan itu…. Astaghfirullah……L antara takut dan tidak tega,,,,benjolan itu ternyata lebih besar dri perkiraan ku,,mgkin dlu krna ditutupi rmbut, makanya trlihat tdak terlalu besar, ..tpi kali ini aku melihat bnjolan itu telah memenuhi stngah dri kepala ibu,, Iya.. L separohnya adalah tumor yang dikatakan dokter,,,,dan haruskah separoh kepala itu aku cukur rmbut ibuku??? L…. Makin hati- hati,,,sambil menumbuhkan keberanian untuk melihat lebih dekat penyakit itu…dan itulh salah satu alasanku tdak ingin jdi dokter, suster ataupun sjenisnya yg berhubungan dengan Rumah Sakit… Ngeri,,dan langsung pucat…. “ udaah,,,ga usah jijik gitu pegang rambut ibunya” #jlebb……kta2 itu cukup menusukku,,,,kali ini aku bisa pastikan kalo suster itu memang galak,,ganas malah….smena2 bcara sprti itu… “bukan jijik sus,,,tpi takut gunting ini kena kepala ibu”!!! itu jawaban tegas dan lantang yang aku lontarkan stelah berusaha menetralisir hati utk tdak emosi… *cakar2tembok……
Selesai…!!!..rambut ibuku seperti Hudson…stengah botak stngah brambut…. Dari jauh kupandangi ibuku yang sedang berdzkir ditempat tidur dengn posisi miring menunggu saat2 utk di operasi. Aku merasa wajar kalo selama ini ibu sering merintih kesakitan, wajar kalo ibu tak bisa sholat berdiri dan bhkan duduk pun pusing,,,,krna benjolan itu memng terlihat ganas, sangat mengganggu,,,seakan2 menarik kulit kepala ibu… dan aku,,, Semakin tidak tega dengan keadaan ini….terutama melihat penderitaan ibuku… bhkan smpat terlintas dibenakku,,,,seandainya dri dulu ibuku dibwa ke rumah sakit, mgkin dya tak akan mnderita selama ini… yah,,,UANG,,,,itu yang selalu menghambat langkah ayah membawa ibu berobat… Uang,,Uang..Uang….kenapa semua selalu dihargai dengan Uang………????????. Aaarggghhhhhh *dan bhkan saat menulis inipun air mata tak mampu ku bendung… sudah bolehkah aku lemah??????? L
Sudah hampir 2 jam kami menunggu kepastian. Aku melihat wajah lelah ayah yang tak tidur semalaman bercampur dengan rasa cemas yang tak bisa diungkapkan dengan kata- kata. Meski di depanku ayah berusaha untuk tenang, tpi aku bisa melihat dibalik ketenangan yang beliau buat2. Dan seperti biasanya,,,,ayah tak pernah meninggalkan sosok kuat itu sekalipun bahkan dalam keadaan apapun. Ku pandangi wajahnya dalam- dalam sembari melantunkan dzikir dan Asmaul Husna..,,tak terbayangkan apa jadinya ayah tanpa ibu…..berbagai fikiran buruk saat itu melingkar dibenakku.. Ada apa ini??? Cepat- cepat aku beristighfar ….. Astaghfirullahal ‘Adziim…
20.00 WIB, Alhamdulillah,,,operasi berjalan lancar,,,ibuku masih belum sadar…dibalik kaca kami melihatnya tertidur pulas,,,cantik….bhkan sangat cantik,,,,raut wajah yang sudah lama tidak aku temukan 2 tahun belakangan ini,,,,wajah itu terlihat tenang, tanpa beban… Syukurku pada Allah,,,yang telah mengabulkan doa ku,,,, yap…doa yang aku panjatkan ketika ibuku di operasi ….
Ya Allah,,,selama ini sudah banyak dosa yang telah aku perbuat..,,lisanku yang jarang aku perhatikan,shalat yang sering aku lalaikan,,mungkin kehidupanku saat ini adalah bagian dari ujianMu pada kami… Aku telah lalai,,,aku tahu Engkau rindu kami yang menyebut Asma Mu… krna itu engkau memberi peringatan ini pada kami.. Ya Allah,,tugasku sebagai anak yang berbakti belum bisa aku penuhi,,,izinkan aku,,,izinkan aku untuk bisa memenuhinya Ya Rabb….sembuhkan ibuku,,,agar aku bisa penuhi tugasku……. Aku janji,,,akan menjadi anak yang Shalehah,,,,,Aku janji padaMu Rabb…… Sembuhkan ibuku,,,masih banyak yang belum aku lakukan pada beliau,,,,aku ingin membahagiakan orang tuaku…… izinkan aku mnjdi anak yang berbakti,,,,,tak akan ku sia-siakan kesempatan ini Ya Rabb…….”
Aamiin…. Allah mengabulkan do’aku…Ibuku selamat dan Tumor di kepalanya telah d angkat,,, Pasca Operasi..ibu harus mnjalani perawatan, minum obat dr dokter (banyak dan gede nya bukan main) dan harus ganti perban setiap hari ke rumah sakit…Hmm,,perban yang panjangnya 30cm harus dimasukkan utk mnutupi lubang bekas operasi itu. Ngilu..melihat susternya membersihkan luka itu,,,ntah sudah terlalu professional atau memang tidak merasakan atau kami yang terlalu berlebihan, tpi caranya membersihkan terlihat kasar bagi kami…ibuku terlihat kesakitan.. dan seperti biasa, ibu yang sakit, kami yang pucat… -_-
Sudah beberapa hari, kondisi ibu makin menurun, luka dikepala ibu masih belum sembuh dan selama itu juga ibu sering mengalami mimpi buruk…dikejar- kejar hantulah, di datangi asap hitam, tidur di sebelah anak kecil yg lagi ktawa, dan berbagai mimpi aneh yang terkadang jga menyeramkan selalu mendatanginya…dibilang ga baca doa, beliau selalu baca doa,,tpi knpa bisa sprti itu ya???? Semakin lama obat yang dikonsumsi makin membuat ibu lesu, tiap makanan yang dimakan selalu membuat mual…sudah 2 minggu, kondisinya hampir sama dengan sebelum di operasi, hanya saja bedanya benjolan itu tak ada lagi… Ada apa ini??? Ternyata obat yang dikonsumsi ibu dosisnya terlalu tinggi. . .hingga akhirnya kami menghentikan pengobatan itu. Ibu mulai memakan obat tradisional. Rebusan air daun sirsak. Cukup manjur dan Alhamdulillah luka itu semakin lama semakin hilang, dan nafsu makan ibu bisa pulih kembali. Selama itu ayah yang bertindak sebagai susternya. Dengan perlahan, tangan yang biasa memegang benda2 perkakas, sekarang harus memegang benda yang tak  biasa..yap…dengan perlahan dan terlihat professional, ayah menggunting perban, membersihkan luka ibu dengan air betadine, perisis seperti yang dilakukan oleh suster,,,dan tentunya itu semua dilakukan dengan CINTA…. J
Ibuku sembuh lahir, tpi bukan batinnya…sebagai seorang ibu rumah tangga, aku paham betul dengan yang ada difikirannya, terlebih ibu adalah sosok pemikir..semuanya dipikirin dan itu yang menjadi kelemahannya, semua yang terjadi selalu menjadi bahan pemikiran dan akhirnya terbawa ke perasaan. Memang benar kata orang.. Wanita memecahkan masalah dengan perasaan sedangan Lelaki memecahkan masalah dengan Otak. Makanya ayah selalu terlihat tenang dan berfikir jika ada masalah.
Ada apa ini? Apa yang kurang selama ini? Apa yang telah kami lewatkan?usaha apa lagi yang belum kami lakukan untuk keuar dri masalah ini ya Allah??? Beribu pertanyaan menyelimutiku atas fenomena ini.. fenomena kehidupan yang harus aku lalui… Ujian keimanankah ini??atau cobaan atas kelalaian? Ku coba flashback setiap kejadian masa lalu..kumpulkan setiap puing memory yang masih melekat di benak..ku susun memory itu satu per satu.. dan alhasil..tak ku temukan sedikitpun kesalahannya,,dan semua masih dalam tanda Tanya. Berhari- hari selalu itu yang menjdi topic utama di benakku.. Curhat pada teman terdekat…itu yang bisa aku lakukan saat itu untuk mengurangi beban fikiran ini.. sahabatku,,,mereka simpati terhadap msalah yang menimpa keluargaku… yah hanya simpati dan sedikit memberi solusi,,,tpi tak bisa mengeluarkan aku sepenuhnya dari masalah ini…bahkan sholat yang kami lakukanpun tak bisa mengeluarkan kami dri masalah ini…
Kembali batinku memberontak..begitu dahsyatkah peran UANG bgi kehidupan? Uang,,barang ini yang selalu membatasi kehidupan kami,,membatasi gerak kami, tanpa mereka kami tak bisa berbuat banyak, berbagai masalah datang, dan pemecahannya selalu melibatkan uang, yah, sepertinya memang uang yang menjadi tanda kesejahteraan manusia… nampaknya dengan uang semua bisa terselesaikan…lalu bagaimana aku bisa mndapatkannya kembali? Bagaimana aku bisa mengembalikan kehidupan ini seperti semula, sementara ujian ini begitu banyak menghampiri kami…Apa yang salah disini?. Astaghfirullahal’adziim…
***
Tit tit…berdering HP ku tepat setelah shalat isya..segera ku cek hp dan benar ada pesan  baru dri no.baru..tak dikenal… bunyi sms nya seperti ini:
“Allah punya banyak cara untuk mendekatkan setiap kita kepadaNya..dalam setiap cara itu, Allah akan menguji kesabaran dan keistiqomahan setiap hamba. Tak jarang sebagian dari kita terlempar saat yang lain tegar, runtuh saat yang lain teguh, lemah saat yang lain istiqomah..betapa Allah mencintaimu, setia mendengar apa yang kau pinta, Dia selalu menjawab munajatmu, mungkin bukan dengan “Ya” tapi “Yang Terbaik”
Pesan dari orang yang tak dikenal yang sampai saat ini ku simpan di draf handphone ku dan menjadi bahan perenungan pertamaku. Ntah siapa yang mengrimkannya padaku, seakan dia tau masalah yang menimpaku. Kembali ku simak isi setiap baris di pesan itu,,masih dlam tanda Tanya, siapa pelakunya??? Satu menit stelah sms itu ku baca, no.itu tak pernah aktif lagi,, yah,,sampai sekarang…
Esok harinya, setelah pulang kuliah, tepatnya di daerah pasar tempat dimana aku akan menaiki angkot selanjutnya menuju rumah..tak sengaja ku dengar percakapan dua orang anak kecil,,yang menunggu ibunya sedang duduk dengan sebuh kaleng berisi uang recehan. Yah, tepat di depannya. Sangat disayangkan,wanita yang kuperkirakan berusia 40an ini mnjadikan ngemis sbg profesinya, padahal ia masih tampak segar bugar dan kuat untuk bekerja. Ntah lah,,tpi anak- anak itu lebih menyita perhatianku saat itu. Mereka bertengakar dengan sebuah mainan yang terbuat dari kayu, tah apa namanya, aku tak sempat bertanya dan tak mau tau juga itu mainan apa. “ndak tau den dopelokan dek ang mainan den tu ndeh, baa ko dari tadi den pelokan mainan ang ndk juo bisa- bisa dolah mintak tolong ka amak den ndak juo do | tantu la iyo, aden yang mambueknya ma,,tu aden yang tau caro melokan nyo | (saya tidak mau tau, pokoknya perbaiki mainan saya| haduh, knpa dari tadi saya memperbaiki mainan ini tdak bisa- bisa juga, padahal sudah minta tlong dengan ma2 sya |ya iya lah, saya yang membuatnya, ya saya yang tau cara memperbaikinya)” sepenggal percakapan yang bisa ku tangkap dari anak- anak itu.
Sepanjang perjalanan berusaha ku simak ulang kata- kata mereka. Saat itu aku berusaha berpikir dewasa seperti saat aku memberi nasehat kepada teman- temanku yang sering curhat padaku (yap, aku sebagai konselor gadungan di kampus, suka memberi nasehat dan semangat kepada mereka yang membutuhkan dan ntah kenapa kali ini aku tak bisa memberi jalan keluar pada masalah ku sendiri). Memang benar, bagaimanapun si anak minta tolong kepada orang lain untuk memperbaiki mainan itu, jika berbagai usaha telah dilakukan namun akhirnya benar- benar tak bisa, mka kembali pada si pembuatnya, karena dia yang menciptkan dan lebih tau cara memperbaiki mainan itu. Yah, seperti itulah hidup yang bisa ku ambil hikmahnya pada kejadian itu. Apapun masalahnya, pada akhirnya kita akan berserah diri dan kembali pada Rabb. Sejenak terbayang olehku masalah yang sempat trlupakan krna kejadian tadi yang selama ini selalu aku bawa- bawa dalam langkahku. Ntah lah, entah ini jawaban atas semua masalah ku selama ini?tapi aku selalu berdoa dan mengerjakan shlat 5 waktu. Kenpa tidak berubah juga?Aaarrghh………….
***
03.00 WIB, ku coba untuk bermunajat dihadapan_Nya…waktu yang sering aku gunakan untuk meminta dengan khusyuk dikala masalah menerpa…Yah, hanya ketika ada masalah dan saat ujian….hanya waktu itu saja….dan ketika kesenangan datang, waktu itu aku gunakan untuk tidur sepulas- pulasnya.. Na’udzubillah…. L
Ntah kenapa, di antara shalat tahajjud yang pernah aku lakukan, baru kali ini aku menemukan butiran air mata membasahi sajadahku..cukup besar bekasnya,,,yah, mungkin karna masalah ini terlalu berat dan  tak bisa lagi terbendung olehku. Dalam sujudku, aku menemukan ketenangan yang luar biasa. Sejadi- jadinya aku mengdu pada Rabb ku, tak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan curhat pada sahabatku pun tak sehisteris ini.
“Ya Allah, aku lelah,,,,sangat lelah dengan keadaan ini…Tak kuat lagi rasanya Ya Rabb… Beri hamba petunjuk, harus bagaimana lagi kami keluar dari masalah kami ini Ya Allah,,,dimana salahnya??dimana??? bukankah Engkau tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambaMu? Seperti apa mampu di hadapanMu itu ya Rabb??kami sudah merasa tak kuat lagi,,,apa yang harus kami lakukan ya Allah………………..”
Menangis sejadi-jadinya tanpa suara hingga aku tertidur lelap dalam balutan mukenah di atas sajadah yang masih basah. Hingga pagi menjelang, aku masih terlelap. Tiba- tiba ada suara lembut menyapa ku, membangunkanku untuk shlat subuh. Yah ternyata sudah subuh, dan mata ku… Aaaarrghhhhhh…… Bengkak..benar2 bengkak,,,seperti di sengat lebah……bahkan alasan kemasukan debu yang selalu aku jadikan alibi untuk telihat tegarpun tak mampu menutupinya,,,Sumpah,,,ini mata atau apa??? Aku terlihat benar2 jelek,,,sperti monster dengan mata yang menakutkan….begitu deraskah air mata yang aku keluarkan semalam??? Parah…. -_-
Berusaha aku tutupi wajah jelek itu dengan mukenah yang masih terpasang di kepalaku, berlari menuju kamar mandi dan berwudhu, berhrap bengkaknya bisa sedikit berkurang. Daaaannn Alhasil….tetap aja bengkak…… L ya sudhlah,,,ngaku aj,,,iya,semalam abis nangis,,,udah>>>tpi syang, org ga ditanya juga,,,,(makin mewek ),,L sudah,,,LUPAKAN yang bagian ini….ibuku pasti tau itu, dan tak mau menanyakannya padaku,,karna beliau pasti tau kenapa aku menangis, toh beliau juga melakukannya dalam sujudnya……
Di kampus, sejak itu, aku menjadi anak yang pendiam, sensian, dan menjadi anak rumahan,,super rumahan,,,pulang sekolah yang baisanya ngumpul dengan teman- teman, sekarang langsung plang kerumah. Saat itu yang ada di pikiranku adalah bagiamana aku bisa bekerja sambil kuliah dan mendapatkan uang sendiri. Setidaknya untuk jajan aku ga minta- minta lagi dengan orang tua. Berharap sedikit mengurangi beban...Yap. aku mulai kerjaku dengan membuatkan tugas teman,,jalan ini aku tempuh krna rata- rata temanku pda malas buat tugas,,lumayan, bisa menambah pundi- pundi keuangan ku sendiri. Tapi hal ini tidak bertahan lama, krna aku sadar. Hal ini sama saja dengan membodohkan teman ku sendiri. Yah, aku dapat uangnya, tpi dengan cara yang salah….terlihat dari luar seperti membantu, tapi sesungguhnya aku membantu mereka untuk terjebak lebih dalam lagi pada kemalasan mereka. Aku berhenti….berhenti mncari uang dengan jalan ini….. bhkan cara ini juga berdampak buruk bagiku…waktuku lebih tersita lagi. Mereka bersenang senang, sedangkan aku bekerja hingga larut malam dengan tugas mereka….. Sekarang mereka yang bodoh atau malah sebaliknya?? Bhkan kesehatanku pun tak ku abaikan lagi,,,,Demi uang…….Udah itu aja….. L
Keadaan ini, tanpa ku sadari, membuat aku dekat dengan Rabb ku,,, aku lebih banyak menemukan ketenangan ketika mengadu kepada Rabb ku….hampir di setiap 2/3 malam aku mengadu padaNya,  Shalat 5 waktu yang dahulunya sering aku lalaikan hanya karna sebuah TV dan Laptop serta aktivitas yang menyibukkan lainnya, sekarang aku kerjakan tepat waktu… aku sempatkan untuk mengerjakannya ke Mesjid yang ada di dekat rumah…. Semua keadaan ini tak hanya berdampak padaku, bahkan pada ibuku, adik dan ka2k ku yang memang rajin dari awal, dan ayah yang tak pernah aku kira sebelumnya….yang biasanya hanya memilih untuk sholat di rumah, sekarang setiap mendengar adzan beliau selalu bergegas untuk ke Mesjid.. Sepertinya Allah sangat merindukan kami yang seperti ini..Subhanallah….. J bhkan uang jajan yang selalu aku simpan dan hemat sebagian aku sedekahkan,,,mungkin selama ini aku kurang bersedekah,,,
 Memang benar, saat ‘bertatap muka’ dengan Allah, semua masalah serasa lenyap dari fikiranku, benar- benar lenyap dalam kedamaian hati… namun ketika sudah bergabung dengan individu lain, masalah itu datang kembali dan mengusik kehidupan kami. Krna itu ingin rasanya waktu shlat itu datang stiap jam, menit bahkan detik, agar aku bisa terus shlat, bisa terus mengadu  pada Rabbku…. Ya Allah,,,inikah sebagian jalanMu…. ??
Sudah hampir dua tahun…dan aku tlah terbiasa dengan keadaan ini. Tak begitu menjadi masalah lagi bagiku, meski masih sering menjadi bahan pikiran. Tapi setidaknya aku tak kaget lagi dengan masalah- masalah baru lainnya yang datang. Yah karena kami telah terbiasa….terbiasa mendapat cobaan……

Seiring waktu berlalu
Tangis tawa di nafasku
Hitam putih di hidupku
Jalani takdirku

Tiada satu tersembunyi
Tiada satu yang terlupa
Segala apa yang terjadi
Engkaulah saksinya

Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Mendengar
Kau yang Maha Pemaaf
PadaMu hati bertobat
Kau yang Maha Pengasih
Kau yang Maha Penyayang
Kau yang Maha Pelindung
PadaMu semua bertekun
Yang dicinta ’kan pergi
Yang didamba ’kan hilang
Hidup kan terus berjalan
Meski penuh dengan tangisan
Lagu opick yang selalu aku dengarkan tiap malam sebelum tidur, simple, tpi maknanya dalam……apalagi lirik terakhirnya “ Hidup kan terus berjalan, meski penuh dengan tangisan”…Benar…walau bagaimanapun sikapku dalam mengahadpi masalah ini, nangis, guling- guling, jungkir balik ampe keliling lapangan bola sekalipun,,Yah,,,hidup kan terus berjalan, dan keadaan juga tidak akan berubah,,,dan semua itu mau tak mau, rela tak rela, suka tak suka HARUS aku hadapi….!!!!
Semua yang terjadi padaku…adalah takdirNya…termasuk pertemuan itu..Subhanallah sekali, aku dipertemukan oleh seorang hamba Allah, muslim yang taat… yap. Ahmad namanya..tetangga ku yang sangat- sangat jarang aku lihat…maklum,,,makhluk yang satu ini super sibuk dengan tugas dakwahnya…dan selama ini aku dan ka2k ku cuma kenal dengan ka2knya ahmad, kak afifah namanya... hmm,,kembali ke mamad, ahmad maksudnya,,Kami dipertemukan saat pilkada walikota padang. . . aku yang waktu itu dipercaya sebagai saksi mata , eh mksudnya saksi salah satu pasangan calon, dan dya dipercaya sebagai koordinator saksinya. Pertemuan singkat, tpi membuat penasaran. Kenapa penasaran? Karna Dia seorag anak laki2, tapi taat pada Sang Penciptanya (Berbeda dengan persepsi ku terhadap anak laki- laki selama ini, yang nakal, susah di ajak bicara, dan jarang bhkan sangat jarang yang mau dekat dengan agamanya).  Sedangkan Aku? Prempuan, Islam , tpi masih dipertanyakan masalah ketaatanku pada Rabb ku… Ini, yang membuat aku semakin penasaran dan mencoba menggali tentang ketaatannya (bukan orangnya… -_- ). Semua masalah yang menimpa hidupku, semua yang telah aku alami akhir2 ini, semuanya membuat aku seperti terlahir kembali. Menjadi seorang Noven yang baru. Noven yang harus banyak belajar. Seakan masalah itu telah mengebalkan aku menuju cita- citaku menjadi wanita biasa yang luar biasa.
Ku coba menggali informasi tentang ahmad. Yah, wajar saja dya seperti itu,,krna dya terlahir dari rahim seorang ibu yang luar biasa. Abi dan Umminya benar- benar sukses mendidik anak- anaknya menjadi manusia yang bertaqwa. Aku maklum, maklum dengan keadaan keluarganya yang kuat terhadap agama, dan ahmad beserta saudaranya,mereka memang telah dididik dan dtanamkan dari kecil tentang agama. Sangat berbeda dengan aku, dididik dengan ilmu agama seadanya. ini yang membuat aku merasa ‘Iri’ dengan tetanggaku yang satu itu. Keluarganya benar- benar harmonis dan penuh dengan kedamaian. Karena memang sumber kedamaian itu tiangnya hanya satu>> Agama..!!! dan itu yang belum aku dapatkan sepenuhnya.
***
Kembali kudapatkan info dr kakakku, dia adalah seorang hafidz. Keren!!! Krna dia membenarkannya. Akupun penasaran, kenpa dia bisa hafal al-qur’an semudah itu, sedangkan aku yang dari dulu mencoba hanya mampu sebatas jus 30. Ok. Target di tingkatkan. Kali ini aku Kepo dengan hafalannya, kenapa bisa sebanyak itu. Setelah bertanya langsung dengan narasumbernya, ternyata di sekolah Islmanya (Ar-Risalah namanya) memang diwajibkan menghafal al-qur’an dan ada murabbi tahfidz yang menagih hafalan. Dan sekali lagi, keadaan yang membuatnya bisa. Sedangkan aku, tak ada motivasi, dan tak ada yang menagih hafalanku. Krna itu sampai sekarang aku hanya bangga dengan hafalan yang ala kadarnya. Yah, cukup untuk ku bawa shalat setiap harinya. Itupun aku sering mnggunakan ayat yang sama tiap shalat 5 waktu (mungkin karna stok hafalan ayatku terbatas.. L ). Kembali, dalam sujudku yang kesekian kalinya, aku renungi setiap kesia- siaan yang pernah aku lakukan.dan lagi, kata seandainya ini dan itu mulai membayangiku. Seandainya dulu aku sekolah di pesantren, mungkin aku sudah hafal al-qur’an 30 jus, dan bla bla bla…….Astaghfirullah…..Mungkin ini salah satu jalan yang Allah tunjukkan padaku untuk ku lalui. Melalui dia, aku termotivasi untuk brubah mnjdi lebih baik lagi. Kali ini aku mulai berniat menghafal al-qur’an.  mungkin tak sebaik tetangga ku itu, tpi setidaknya aku bisa lebih baik dari Noven yang dulu.. *berusaha menyemangati diri… J …
Yap..sepertinya aku menemukan guru baru..siap- siap untuk belajar…… J dengan semangat dan tampang memelas, ku coba meminta agar dia mau berbagi ilmunya dengan ku.. Alhamdulillah, mamadnya mau. Dan Proses belajar pun dimulai. Aku mulai bertanya banyak hal ini dan itu, khususnya tentang hafalan itu. Diapun mengatakan bahwa “kalo menghafal al-qur’an itu mulai dari surat al-baqarah, targetkan 1 hari 5 ayat, dan baca langsung dengan artinya. Terus lakukan pada waktu yang sama, misalnya tiap abis dzuhur dan ulangi malamnya dan yang paling penting adalah TEKAD yang kuat untuk itu dan rutin. InsyaAllah bisa!!!” hmm,,,dari kata- katanya sih mudah.. apa salahnya di coba. Niat kudu Kuat buat menjadi Hafidz… J
Niatku menghafal al-qur’an mulai ku jalankan, hari pertama 5 ayat, hari kedua ditambah 2 ayat, hari ketiga goro dengan adik bungsuku nambah 3 ayat lagi. Alhasil 3 hari aku menghafal 10 ayat. Hari ke 4 aku cuti mengahfal, dan alhasil hari ke5 hafalanku hilang,,hari ke 6,7, 8 hanya mengulang2 hafalan 10 ayat (alasan takut hilang lagi dan ga nemu….. mksdx??? )-_- LOL… Sumpah, ntah caraku yang salah atau tekadku yang kurang kuat,,,,,,,aku sangat sulit dalam mengahafl al-qur’an… padahal aku tertarik mengahfal krna keutamaannya. Aku kutip dari bloggnya ahmad, “ Siapa yang menghafal al-qur’an , maka di Surga dia dapat memasangkan mahkotanya Allah pada kedua orang tuanya. Dan harga mahkota itu adalah jauh lebih mahal dari bumi dan seisinya” .Subhanallah……..  Ini yang membuat aku semakin gigih. Meski aku harus tertatih dalam mengahafal, tak selancar mereka yang sudah berpengalaman, tapi sampai sekarang aku masih berjuang…Ku jadikan Hafidz 30 jus sebagai cita- cita baruku.
Semua ku mulai dari niat,,dan tak disangka niat itu telah membuka jalan yang selama ini aku cari. Yah, jalan keluar dari masalahku selama ini. Sejak aku merubah diriku dan beniat menghafal al-qur’an, dan aku yakin ini bukan kebetulan.,banyak hal luar biasa yang aku dan keluargaku dapatkan. . . setiap kami dalam kesulitan, benar- benar sulit, Ada saja pertolongan Allah yang datang melalui ‘tangan- tangan malaikatNya’. Salah satunya pernah suatu ketika, persediaan uang kami benar- benar menipis, sedangkan kebutuhan lain bnyak yang harus dibayarkan. Tiba- tiba saja ketika aku di kampus, kedua juniorku yang sama- sama berjuang di HIMA memanggilku, dan memberiku sebuah amplop, yang berisi uang, dan saat itu aku tak tau itu amplop apa dan dalam rangka apa mereka memberi ku itu. Ketika ditanya mereka menjawab, maaf kak, kami baru memberinya sekarang, ini sumbangan dari anggota hima untuk ibu kakak yang di operasi dulu. Kami benar- benar lupa karna jarang ketemu kakak, soalnya kakak sibuk banget di kampus (maklum ,mahasiswa tingkat akhir…super sibuk dan suka menyibukkan diri). Subhanallah, aku tak berani membuka isi amplop itu, krna memang amanahnya ditujukan untuk ibuku. Tepat adzan zuhur, aku langsung berwudhu, dan shalat dengan rasa kagum pada Rabbku. Rencanamu ya Rabb, benar- benar tak disangka, diluar dugaan, dan memang Allah memberi apa yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan.
Pengalaman lain, adikku Gina yang super pintar, rajin dan cantik.. J, mndapat juara 1 pada lomba Musabaqah Tartil Qur’an..hanya butuh satu jam untuk mempelajari iramanya. Sbelumnya si bungsu itu telah dilatih oleh guru ngajinya dengan irama murottal. Tpi dia tak paham- paham juga meski suara gurunya telah direkam dan diperdngarkan terus menerus. Malam sebelum lomba, adikku sempat berputus asa dan menangis, karena memang bgitu tabiatnya..kecewanya teramat dalam jika dya belum bisa mencapai target yang dia harapkan. Akhirnya aku dengan suka rela mengajarkan dya dengan irama yang berbeda dengan gurunya. Sempat protes krna beda, tpi aku meyakinkannya bhwa irama yang aku ajarkan juga tartil namanya, lebih mudah untuk di hafal. Ya, gini- gini dulu wktu di MDA aku pernah juara tilawah dan tartil. Meski tak di kembangkan bakat itu, tpi setidaknya pengalaman dan sisa memory itu masih bisa sedikit aku pancing untuk keluar. Dan akhirnya… adikku berhasil… Alhamdulillah. Yang membuat terharu tidak hanya suksesnya, tpi pertolongan Allah padanya. Adikku bisa membeli baju sekolahnya sendiri, dari uangnya sendiri,hadiah kemenangannya. Miris memang, krna kami tak bisa membelikannya baju baru, mengingat banyak hal yang msih hrus dipenuhi. Adikku maklum dan ini yang membuatku salut dan sayang padanya, tak banyak tingkah.
Semenjak niatku mengahafl al-qur’an juga, ayahku tiba- tiba ditelpon oleh temannya, diminta untuk bekerja kembali…. Selama 2 tahun,,,dan akhirnya keadaan keluarga kami mulai pulih kembali…dan banyak hal lainnya yang aku dapatkan. Dan itu semua hanya krna niat..yah,,niatku menghafal Al-Qur’an…….dan semua kejadian itu lebih menggigihkan aku untuk terus belajar dan menghafal. Saat itu juga aku berfikir, baru berniat, tapi sudah begitu besar pertolongan yang Allah berikan. Apalagi kalau niat itu aku jalankan dengan sepenuh hati..pasti pertolongan itu akan datang setiap saat…..
Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam kan berakhir, hari kan berganti
Takdir hidup kan dijalani
Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya
Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Waktu berputar rebulan dan matahari
Bunga yang mekar akan layu akan mati
Malam kan berakhir, hari kan berganti
Takdir hidup kan dijalani
Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Jalan hidup yang telah ku lalui selama ini, semua telah di atur olehNya. Banyak cara Allah dalam menguatkan hambaNya, melalui hal yang tak disangka oleh hamba itu sendiri. Kembali ku buka draft di handphone, dan ku temukan kembali kata- kata yang pernah dikirim oleh orang misterius itu. Ku simak setiap katanya baik- baik.
“Allah punya banyak cara untuk mendekatkan setiap kita kepadaNya..dalam setiap cara itu, Allah akan menguji kesabaran dan keistiqomahan setiap hamba. Tak jarang sebagian dari kita terlempar saat yang lain tegar, runtuh saat yang lain teguh, lemah saat yang lain istiqomah..betapa Allah mencintaimu, setia mendengar apa yang kau pinta, Dia selalu menjawab munajatmu, mungkin bukan dengan “Ya” tapi “Yang Terbaik”
Dan ini memang jalan yang terbaik yang Allah berikan padaku dan keluargaku. Kami menjadi kuat, melalui caraNya merangkai peristiwa. Dia, menjadikan kami aktor di dalam skenario yang dirangkaiNya. Kami diminta bermain tanpa dibertahu teks dan  scenario yang telah di rancang. Setiap jalan cerita kami lalui dan mainkan dengan cara kami sendiri hingga terlihat bagaimana kami sebenarnya. Begitu lemah, rapuh dan  mudah patah. Bahkan sedikitpun Allah tidak menunjukkan teksnya pada kami. Allah membiarkan kami sendiri yang mencari jalan keluarnya. Semua untuk mngukur sejauh mana kami sanggup lakukan peran ini. Semua untuk memperlihatkan sejauh mana kesombongan itu bisa menolong kami dari setiap tanjakan peristiwa yang tak pernah kami duga kedatangannya. Dan terbukti. Kami rapuh…kami lelah..kami tidak ada apa- apanya tanpa Pertolongan Allah. Hingga akhirnya Allah biarkan kami mengadu di pangkuanNya. Mengadukan segala jeritan hati, keletihan atas kesombongan kami selama ini. Yah. Kami sombong, seolah olah menguasai scenario yang diciptakan Allah. Yah, Allah rindu saat hambaNya kembali ke fitrahnya, menyadari kesalahannya.
Di sini, aku sang pembelajar, yang masih belajar bagaimana cara belajar yang benar, dan membutuhkan seorang guru yang benar- benar bisa mengajar. InsyaAllah…ini jalan yang harus aku tempuh..ini jalan yang Allah maksudkan…ini jalan yang selama ini aku cari –cari. Ini jalan kebenaran dan harus aku pertahankan. Semoga aku tetap Istiqomah berada dijalan Mu ini ya Rabb. Bantu aku untuk bisa perbaiki diri ini. Perlahan ku yakin bisa, meski harus tertatih mencapai itu semua. Jalan kebenaran itu, tak pernah mulus..aku sadar itu, akan banyak hinaan dikemudian hari yang akan aku dapatkan, akan banyak cobaan berikutnya yang akan aku terima untuk perubahan ini. InsyaAllah, aku sudah cukup matang dan siap untuk setiap cobaan yang akan Engkau datangkan melalui tangan- tangan manusia. Beri aku kekuatan ya Rabb,,,
Allahumma Yassir walaa tu’atssir…… Mudahkan ya Rabb,,jangan dipersulit..

Untuk mereka yang sangat aku sayangi,,,,keluargaku,,,penyemangat hidupku..Betapa aku sangat mencintai kalian….melebihi apapun,,, semoga kita tetap disatukan sampai akhir masa…hingga ajal menjemput..memisahkan kita satu per satu untuk sementara,,,dan kembali bersatu dalam FirdausNya…. Aamiin Allahumma Aamiin….




                                                                                                







Selasa, 10 Desember 2013

Hikmah Keluarga Jari. . .

Anggota keluarga jari..
Sang Ibu jari, yang pendek dan sehat..
Telunjuk, yang hampir serupa dengan jari manis..
Jari tengah, yang menjulang tinggi..
Serta sang bayi, si kelingking yang mungil..

Mereka semuanya berbeda..
Namun, saat bergerak melakukan pengabdian mereka..
Ada satu harmoni yang luar biasa..


Bila menggenggam..
Si Tengah, mungkin sangat gagah.
Namun, sanggupkah ia menggenggam bersendirian..? (haa.. cobalah)
Dia kaku.. ketika menunduk.. ia perlu jari manis dan telunjuk untuk mengikutinya
Untuk menjadi tegak.. sang Ibu mesti menahan yang lain.. agar si tengah terlihat perkasa..

"Tapi, jangan arahkan dia ke saya.. ^_^


Bila menunjuk..
Telunjuk tak mungkin melakukannya
Jika empat jari lain, tak meredam egonya
Sang Ibu pun membantu melembutkan si Tengah, Kelingking dan Manis

Bila bergerak si Manis..
Tak kan mungkin, ia bersendiri
Si Tengah menyertainya
Meski yang menjadi terdepan
Tetaplah si Manis.. ^_^


Bila si bayi Kelingking, ingin bertemu sang ibu
Maka tiga yang lain..
Mengalah..
Dengan waspada..

***

Keluarga jari..
Siapapun boleh BERPRESTASI
Namun, tak lupa.. banyak orang di sekitar kita.. Ikut BERKONTRIBUSI
Paling utama.. adalah KELUARGA

Siapapun pernah BERSEDIH
Dan kebanyakan sedih.. dapat bangkit.. oleh dukungan yang lain
Paling luar biasa.. adalah KELUARGA

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

Hebatnya Allah adalah menyatukan kata 'individu' dan 'sosial' dalam satu penciptaan, yaitu manusia. Setiap diri dibuat unik. Namun, tak mungkin hidup, hanya berbekal keunikan. Maka keunikan2 itu, di lahirkan di tengah-tengah keluarga.


Semoga Allah satukan kita semua bersama keluarga dari ruang dunia.. hingga ke surga. Aamiin

Allahumma Yasir Walaa Tu'assir..

Allahumma yassir wa laa tu`asir..
ku ayunkan kalimat itu dalam langkah ku..berharap hari ini keberuntungan berpihak kepadaku..
tentunya,, atas kehendak-Nya..
Allahumma yassir wa laa tu`asir..
ku teriakan kalimat itu dalam diamku..berharap semua menjadi lancar tanpa hambatan apapun..
tentunya,, atas izin dari-Nya..
Allaumma yassir wa laa tu`asir..
ku bisikkan kalimat itu diantara keramaian... berharap kemudahan menyertai kesulitan yang ku alami hari ini..
tentunya,, atas kuasa dari-Nya..
Allahumma yassir wa laa tu`asir..
dan keyakinan ku bertambah hari ini..
Hanya Diaa,, Rabb semesta Alam yang Maha Memberikan segalanya..
Yang Maha Berkehendak atas segalanya..
Tidak ada keraguan bagi ku lagi..
setelah ku yakini "Allahuma yassir wa laa tu`asir.."
Sesungguhnya DIA Maha memberikan Kemudahan terhadap perkara apapun...

"Ya Allah,,Mudahkanlah,,jangan Engkau persulit.."