Assalamu’alaikum
sahabat…
Kali
ini akan kuceritakan tentang sebuah catatan perjalanan, yang aku alami hari ini,
tidak terlalu banyak, dan mungkin tidak begitu penting bagi sebagian orang,
tapi apa yang aku alami seharian ini sungguh banyak hikmah yang terkandung di
dalamnya jika kita semua mau berpikir,,,,,
Pagi
hari disaat aku disibukkan oleh aktivitas pribadiku,
yap..melanjutkan ‘calon novel’ ku yang terbengkalai, tiba- tiba aku didatangi
oleh teman ku,,,minta pendapat untuk tugas akhirnya,,, ditengah perjalanan,
kamipun sama- sama menemui kebuntuan, dan ku sarankan pda temanku untuk meminta
pendapat pada yang ahlinya (yap, kata orang beliau adalah orang yang pintar,
dan kebetulan juga menguasai hal yang kami bingungkan)..kemudian kami
memutuskan untuk menelpon seseorang nun jauh dsana, hanya ingin meminta secuil
ilmu yang dimilikinya, berharap akan dapat pencerahan untuk melanjutkan
perjuangan menjadi penulis karya yang selama ini menjadi penentu hidup mati
mahasiswa (baca:skripsi) .. . . menelpon dengan suara lirih penuh harapan,
namun keadaan berkata lain, tak memihak pada temanku itu… tak sempat memberikan
penjelasan sepenuhnya, tiba- tiba telephonnya mati . . dihubungi kembali, namun
kali ini operator yang mengangkat… sang ‘pemburu ilmu’ pun mencoba berhusnuzhan, mungkin
batrainya habis… nanti akan dilanjutkan lagi…. Setelah beberapa jam, ia coba
lagi menghubungi,, tersambung, tpi tak di angkat, mungkin pemiliknya sedang
keluar…. Kemudian dicoba untuk kesekian kalinya, “nomor yang anda tuju tidak
dapat dihubungi” … terakhir kali sempat ku
dengar suara dari seberang hanya mengatakan “ bukunya banyak, cari aja”….
Sebuah petunjuk, tpi bukan itu yang ingin di cari oleh pemburu itu….mungkin
kali ini lebih tepatnya sang pemilik nomor sedang tak ingin diburu ilmunya… J Semoga beliau
tetap dimudahkan jalannya oleh Allah… begitulah kami mendoakannya…
Kesimpulan
: jika ilmu hanya untuk diri sendiri, maka jangan harap lebih dunia akan mau
berbagi ilmu dengan mu…
Jika
tak ingin menolong orang lain, jangan harapkan bisa mendapat pertolongan yang
sama suatu hari nanti……
Mungkin
saat ini engkau sangat dibutuhkan…. Tpi adakalanya suatu saat dirimu juga
membutuhkan orang lain….
Sesekali
mulut ini berucap istighfar, berharap suudzon ini cepat- cepat ku akhiri….Tpi
jika mlihat fakta terdahulu dan fakta yang terjadi saat ini,,,, aku harap maklum…
dan mungkin beliau bukan orang yang suka meminta pertolongan… J
Perjalanan
waktu selanjutnya tertuju pada sosok yang aku temui siang
tadi..tepatnya di daerah “Gaung”.. seorang anak yang sedang menunggu kepastian
kapan ayahnya akan pulang… tanpa tau kabar pasti, apakah ayah akan pulang
dengan nyawa atau hanya jasadnya saja. Yap, ayahnya sudah 3 hari menghilang di
tengah laut. Beliau berprofesi sebagai koki di sebuah kapal pencari ikan.
Menurut cerita dari saksi mata beliau menghilang (dikabarkan masuk ke laut)
setelah menunaikan shalat subuh.. posisinya sedang berada di belakang kapal,
sedangkan para nelayan lainnya sedang berkumpul membagi hasil tangkapannya hari
ini di bagian depan kapal… beliau yang sendiri disana sedang sibuk mengemasi
piring makanan, dan entah kenapa setelah kapal menepi sosok renta itu tak
ditemukan lagi.. yah, dialah ayah dari teman seperjuangan, seperkuliahanku… Mayang..
Ku
hampiri wajah lelahnya, yang sudah 3 hari menunggu kabar yang tak pasti, wajah
penuh harap, berharap kapal pencari segera membawa ayahnya pulang. Segera ku
dekap tubuh lunglainya, yang tak bisa makan sampai sekarang, sepertinya
kehilangan sosok ayah juga telah menghilangkan nafsu makannya, yap, dan keadaan
yang sama ku lihat pada seorang wanita tua renta pemilik setengah hati ayahnya,
dialah istrinya… yang telah di judge
orang yang telah putus harapan sebagai janda, tapi ia tepis itu semua krna feelingnya mengatakan bahwa suaminya
masih hidup…. Dan saat itu aku berharap yang sama dan segera mengAamiinkan doa
mereka. Segera ku keluarkan Al-Qur’an kecil di dalam tasku, ku baca secara
perlahan, menyiratkan sebuah makna, “kembalikan semua urusan pada Rabb mu,,,
dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”… berharap semua yang ada disana
menyadari aktivitas yang aku lakukan……
sekejap ku lirik jam tangan ku, sudah pukul 17.00 WIB… sudah saatnya
pulang,,, ku salami mereka satu persatu, ku dekap tubuh wanita tua dan temanku,
sambil berbisik.. “teruslah berharap dan berdoa….kemungkinan itu akan ada
selama kita yakin Allah itu ada,,dan pasrahkan semuanya pada Allah, karna Dia
sebaik- baik perencana.. “..langkahku berat meninggalkan mereka, namun apalah
daya,..aku harus pulang,, ada sosok renta yang menungguku di rumah,,
yah..tugasku sebagai anaknya tak boleh kutinggalkan…..
Selama
diperjalanan pulang, kudapatkan 3 hal :
1. Dimanapun,
kapanpun, siapapun dan dalam keadaan apapun kita, yang namanya ajal tak akan
pertimbangkan itu semua… jika telah datang waktunya… tak satupun bisa
menolaknya…sudah siapkah kita?
2. Sebelum
semuanya benar- benar menghadap Sang Pencipta, berusahalah sebaik mungkin
melakukan hal yang terbaik untuk semua orang…. Agar tak menyesal dikemudian
hari..sebab 1 detik yang lalu tak kan pernah bisa kembali, meski kau
menggantinya dengan emas segunung…
3. Bahagiakan
orang tuamu,,tak perlu menunggu engkau sukses, tak perlu menunggu engkau kaya,
tapi apa yang bisa kau lakukan sekarang… asalkan bisa membuat mereka bahagia..
ya Lakukan sekarang!!! Jangan tunda, jangan pakai tapi, jangan pakai nanti…..
Dan
malam ini…. Segera ku buka laptop ksayanganku,,
mencoba menulis semua cerita penuh hikmah di hari ini,, tak ku biarkan smua
berlalu begitu saja,, yap..harus ku abadikan dalam page ini.. kata demi kata ku
untai sebaik mungkin sembari mengeluarkan secara perlahan memori yang saling
berdesakan dalam otakku….. semakin lama aku semakin tak kenal waktu,,, begitu
asik dengan gerakan jari mengitari keyboard
laptop.. sejenak jiwa ‘autis’ ku muncul… bahkan suara TV pun tak ku hiraukan,
entah siaran apa yang sedang diputar saat itu..aku benar- benar tak
peduli..bahkan mereka tertawapun tak kuhiraukan… yah…. Aku mulai ‘autis’ dengan
aktivitas ku, hobby ku,,,, menulis….. hingga suara yang sedikit meninggipun
menghampiri daun telingaku, gelombang suara itu semakin jelas dan membuat jari
ini menjadi kaku…… tulisanku terhenti disini…..
“Noveeeeeeennnn……… piriang baleak
dibelakang, baju alun dilipek, pulang-pulang lah laptop yg dibukak…….kamehan
itu dulu !!!! ” (noveeeennnnn…. Piring berantakan di belakang, baju belum
dilipat, pulang-pulang udah membuka laptop… Kemasi itu dulu!!! ) ….
Astaghfirullah..suara
merdu ibu membuatku tersentak.. dan sadar bahwa tugasku masih belum ku selesaikan
malam ini… Memang benar kata para penulis yang aku kenal…menulis itu membuat
candu.. yap seperti program ODOJ (One Day One Jus) yang sedang aku jalani..membuat
Rindu, membuat Candu..Pantang berhenti sebelum semuanya selesai... tak berani
ku gambarkan itu semua seperti putau ataupun sabu2, krna memang aku belum
mencobanya…daaaaaaaannnn *jangansampai……segera kutinggalkan tulisanku……dan ku
kerjakan ‘proyek’ terakhirku untuk hari ini….
***
30 menit kemudian….
Alhamdulillah,,
proyek kerja rumah tangga hari ini sudah bisa dikatakan “Finish”…!!!
Next,,kembali
ke tulisanku…….
Jadi,
sampai dimana tadi?
Sampai
tanda titik…… -_-
Ok…
agar tulisanku tak salah muara,,, ada baiknya ku baca ulang semuanya dari
awal…..
Finish….!!!
Sekarang
aku tau apa yang harus ku tulis…….. J
Tepat
pada pukul 22.00 WIB…saat aku mencoba mengulas kembali setiap kata yang telah
ku susun di page ini, ada bagian penting yang aku tuliskan dan entah kenapa
saat itu tak ku sadari bahwa point penting itu telah terselip dalam catatan perjalanan
no.3……Program ODOJ ku…… Maa Syaa Allah…… segera ku keluarkan Al-Qur’an dalam
tas ku, dan kulihat bagian yang telah kutandai, menandakan disana akhir
bacaanku… ku lihat secara perlahan…. Astaghfirullah,,,, belum 1 jus… Tak bisa
dibiarkan.. dan tak akan ku biarkan program akhirat ini terabaikan krna
aktivitas duniawiku…… krna memang dari dulu tekadku sudah bulat,,, jadi smpai
akhir juga hrus bulat,,, segera aku save page ini dalam folder “ Aku dan Apapun
yang Ku Alami” ,,, bergegas pergi ke kamar mandi untuk berwudhu…. Ku pasang
mukenah dan sarung yang biasa aku pakai untuk shlat….. ku genggam mushaf
kecilku ku,, dan ketika aku mulai membacanya, ku lihat layar laptop belum aku
matikan……. Segera ku tutup page ini dengan sebuah kesimpulan…
“
Akan ada banyak hikmah di setiap kejadian yang bisa dijadikan pelajaran bagi
orang yang berpikir….dan kita tinggal pilih…. Mau mempelajarinya untuk bekal
masa depan, atau mengacuhkannya ,,krna resikonya juga ada dua: jadi orang yang
beruntung atau merugi..!!!”
Salam
dari “Sang Pembelajar”….. ^_^
See
u tomorrow laptop ku syang…. J InsyaaAllah, jika menemukan inspirasi
lagi, kan ku ‘gelitik’ keyboard mu kembali………
Wassalammu’alaikum,
wr.wb……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar