Pagi
ini ana mendengar lagi berita yang sudah hampir seminggu ditayangkan di
beberapa stasiun televisi.. semakin lama semakin dahsyat musibah yang menerpa..Badai
salju hingga -52 derajat celcius di benua Amerika membekukan air terjun Niagara,,
salju di Mesir dan Vietnam, Negara yang tak pernah dituruni saju sebelumnya,,suhu
meningkat tajam di Negara Australia,, banjir bandang di beberapa kota Negara
Indonesia, Salju hebat di wilayah Israel.. Pesawat jatuh,,kebakaran
dimana-mana,,longsor, tumbangnya pohon krna angin putting beliung…. Semuanya memakan
banyak korban jiwa..
Astaghfirullah,,
Ana
tak berani berkomentar banyak pada Negara lain..meskipun sama- sama dilanda
bencana, namun ana tak brani mngejudge
penyebabnya.. krna memang ana bukan terlahir sebagai warga Negara Australia,
Vietnam Mesir, dll.. Ana adalah salah satu dari sekian juta penduduk di Negara
Indonesia..tempat kelahiran ana, tempat ana tumbuh besar,tempat ana
menggantungkan cita- cita, . sudah 22 tahun ana hidup di Indonesia, maka
sedikit banyaknya ana tau seluk beluk negara ini, bagaimana agamanya,
kerukunannya, bahkan pemerintahannya yang sering menjadi trending topic masyarakatnya..
Begitu
banyak cobaan yang melanda,, apa kabar hati?? Masihkah kita mendustai? Apa kabar
jiwa?? Masihkah kita berkilah?.. Disana………mereka dilanda bencana, namun masih
saling menuduh satu sama lain,,
pemerintah lah yang salah, krna ini lah,
krna itulah… tak sadarkah wahai para manusia?? Ada hal yang telah kalian
lupakan selama ini…kalian acuhkan selama ini,, kalian lalaikan selama ini…
Rabbmu!!!!
“Negeri Saba, diceritakan Al Quran sebagai negeri yang subur,
indah dan kaya sumber daya alam, namun hancur lebur dalam sekejap karena
penduduknya menyembah matahari.
Bukan tidak mungkin sejarah kan terulang pada negeri ini, dmana penduduknya sudah mulai menyembah jabatan”. Begitulah isi salah satu komentar senior yang diposting di facebook mengenai bencana yang terjadi saat ini… dan aku membenarkan… tidak salah lagi jika salah satu penyebab terjadinya bencana ini adalah apa yang mereka sembah…… yap.. Jabatan dan kekuasaan….!!!
Bukan tidak mungkin sejarah kan terulang pada negeri ini, dmana penduduknya sudah mulai menyembah jabatan”. Begitulah isi salah satu komentar senior yang diposting di facebook mengenai bencana yang terjadi saat ini… dan aku membenarkan… tidak salah lagi jika salah satu penyebab terjadinya bencana ini adalah apa yang mereka sembah…… yap.. Jabatan dan kekuasaan….!!!
Tak beberapa lama, kembali ana lihat komentar yang begitu
menarik,,bukan dari orang yang sama.. Tapi cukup membuat ana terenyuh..
“Jangan marah jika hujan turun terus menerus di bulan ini
sehingga mengakibatkan banjir.
Mau tahu penyebabnya??? Coba anda ingat tgl 1 januari 2014 yg lalu.Tepat pukul 00.01,,
Manusia menyerang langit dgn jutaan bahkan milyaran petasan. Jadi terimalah dgn ikhlas dan lapang dada serangan balik dari langit. Kita mesti bersyukur,krn yg turun dr langit itu air hujan,,coba klw yg turun itu adalah PETASAN!! #YukKitaShalat (YKS) ”
Mau tahu penyebabnya??? Coba anda ingat tgl 1 januari 2014 yg lalu.Tepat pukul 00.01,,
Manusia menyerang langit dgn jutaan bahkan milyaran petasan. Jadi terimalah dgn ikhlas dan lapang dada serangan balik dari langit. Kita mesti bersyukur,krn yg turun dr langit itu air hujan,,coba klw yg turun itu adalah PETASAN!! #YukKitaShalat (YKS) ”
Lama ana terdiam
setelah membaca statement di atas.. tumben beliau bisa berkata sebijak ini,,
biasanya isi status yang beliau postkan adalah hal yang tak penting,, kenapa
ana bilang tak penting? Bagaimana tidak, setiap hari yang dipostkan adalah
kalimat2 galau yang terkadang membuat orang berpikir bahwa dia bukan lelaki
yang kuat… ah.sudahlah…. itu bukan menjadi fokus ana pada tulisan ini….
Fokus ana kali ini
adalah mengenai bencananya.. yang terjadi dimana- mana, saat yang bersamaan..
dan menganalisis apa yang menjadi penyebabnya… jika ditanya satu persatu siapa
yang salah dalam musibah ini? Kebanyakan mereka akan menjawab dengan cara khas orang
Indonesia.. “Salah gue?? Salah temen2 gue? Salah nyokap gue? Salah bokap gue?? Heloooo,,,,,
itu semua salah pemerintah kelleeeessss… “ *Gubrak.. -_- ..kemudian ketika
ditanya pada pemerintah,, rata-rata mereka pun menjawab..” kami sudah berusaha
semaksimal mungkin, kami telah menjalankan program pemerintahan sebaik mungkin,
tpi memang masyaraktnya yang tidak bisa dikondisikan, banyak tuntutan, tapi tak
mau bekerja sama, alhasil bencana datang malah kami yang dikambing
hitamkan,,,blablabla…” kalu sudah begini, lalu siapa lagi yang harus disalahkan?
Yap.begitulah manusia,…ketika bencana datang, semua slaing menyalahkan, saling
menuduh, saling berargumen seolah2 merekalah yang paling benar, bahkan tak
jarang mereka saling menjatuhkan satu sama lain….. sekarang yang menjadi pertanyaan adalah…sudahkah
kita saling mengintropeksi diri masing-masing???
Saling menyalahkan tak akan menuntaskan masalah yang ada.. bahkan di dalam gedung nan megah mereka saling berdebat, sementra diluar sana banyak masyarakat yang berusaha mencari jalan keluar dari bencana ini,, rumah mereka terkepung banjir bandang,, lalu apakah dengan berdebat, debit air akan turun dengan sendirinya? Dengan berdebat tak penting apakah warga bisa tidur dengan nyeyak? Dengan berdebat yang membuang- buang waktu apakah masyarakat bisa hidup normal tanpa harus kedinginan di luar sana? Dengan berdebat yang membuang tenaga, apakah hujan akan berhenti dengan sendirinya? TIDAK!!!! Air semakin meninggi,,bahkan sekarang tak bisa dibedakan lagi mana sungai dan mana pemukiman warga,,semua rata,,seperti hamparan lautan,, persis seperti tsuanami Aceh 9 tahun silam.. manusia semakin panik, anak- anak semakin kedinginan, penyakit semakin menyebar kemana- mana, masihkan kita berkilah? SADARLAH wahai manusia!!!!!
Mengharapkan kesadaran sepenuhnya dari manusiaa adalah salah
satu hal yang ana rasa impossible,,,
khusunya bagi yang telah diperbudak oleh itu semua. Apalagi kalau bukan jabatan
dan kekuasaan… SEBAB dan AKIBAT itu sejalan… tidak akan terjadi bencana jika
tak ada sebabnya, dan begitupun sebaliknya. . Marilah sama- sama berpikir wahai
manusia… berhenti untuk saling menyalahkan,, berhenti untuk saling
mengedepankan ego masing- masing…. Bukankah kita punya satu Tuhan yang Maha
Mengatur segalanya? Kenapa tidak mengadu saja pada pembuat musibah ini? Bukankah
Allah yang punya hak utuh terhadap buminya ini?
Bukankah kita tau bahwa kita hanya penduduk sementara di dunia ini? Bukankah
kita tahu bahwa Janji Allah itu nyata? Tapi kenapa masih ingkari itu semua? Kenapa
Allah yang Maha Agung harus terkalahkan oleh nafsu dunia?
Beristighfarlah wahai manusia…tinggalkan sejenak urusan
dunia.. ingatlah, dunia bukan tujuan akhir kita… ingatlah,, ada yang lebih
merindukan kita daripada harta…Allah Azzawajalla…!!.harta, jabatan, mereka
semua bukan sahabat sejati kita, tapi kenapa kita masih berupaya untuk
mendpaatkannya?bhkan tak jarang saling membinasakan satu sama lain…kenapa harus
saling berebut sementara harta itu sendiri tak akan biasa kita bawa sampai mati….
Buka kembali mushaf mu…pasang kembali mukenah yang entah
berapa tahun telah engkau selipkan di antara tumpukan baju megahmu..basuh
mukamu yang selalu engkau tutupi dengan makeup
mahalmu dengan air wudhu… bentangkan sajadahmu yang selama ini telah kau
jadikan sebagai alas dudukmu… SHALAT lah!!! berdikirlah,,,Ingat Allah
sejenak,,, sempatkan waktumu untuk mengingatNya.. apa salahnya kau luangkan
waktu yang selama ini telah dipinjamkan oleh Allah untuk mengingatNya? Allah
tak menuntut banyak, dari 24 jam waktu yang telah dipinjamkanNya untuk kita,,Allah
tak menuntuk kita untuk menyembahnya selama itu, Allah hanya meminta haknya 8
jam sehari,,,yah,, hanya 8 jam dari 24 jam yang telah diberi untuk mengingatNya…
kenpa masih merasa berat? Hanya itu yang Allah minta dari kita, para manusia..
tapi kita sendiri tak sadar berapa banyak yang telah kita minta kepada Allah…
Allah beri itu semua,, dan kita? Terlalu egois..!!! merasa waktu 8 jam akan
terbuang sia2, padahal kita tak sadar, 24 jam yang kita habiskan setiap harinya
bisa dihitung hanya beberapa jam yang termanfaatkan dengan baik..
selebihnya?hangus dibakar kesia2an……..
Masih mau berkilah? Masih belum sadar? Tunggu saja bencana
selanjutnya!!!
Wallahua’lam bisshowab….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar