Hunter Science....

Jumat, 31 Januari 2014

Analogi Mengapa kita Harus Membaca Al-Qur’an Padahal tidak Mengerti Artinya.

Kisah berikut ini, sudah tidak asing lagi tersebar diinternet dalam berbagai versi penuturan yang diceritakan berulang-ulang dalam beberapa blog dan ruang website diinternet.
Dikisahkan,ada Seorang muslim tua yang tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : ” Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.” Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “. Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk menggati keranjangnya. Kakeknya mengatakan : “Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi keluar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.

Dengan terengah-engah, ia berkata : “Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : “Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu.
***
Itulah hakekat dari sebuah tuntunan kenapa kita perlu Mambaca,Memahami,Mentadaburi,Menghafalkan dan Mengamalkan al-Qur’an. Karna dengan ke lima M( mambaca,memahami,mentadaburi,menghafalkan dan mengamalkan al-Qur’an) ini,diharapkan dapat menjadi pedoman dan arah kehidupan kita dalam merubah hidup kita menuju kebahagiaan,kesuksesan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Dengan membacanya saja Allah dapat merubah hidup kita,apalagi dengan Memahami,Menghayati dan Mentadaburi isinya serta menghafalkan dan Mengamalkan tuntunan yang ada di dalam Al-Qur’an dalam setiap link kehidupan kita.

Senin, 27 Januari 2014

Pliss… Jangan Tarik Ulur Isi Dompetku.. (MLM Vs Kita)

“ Brosur nya mbak,,, dilihat- lihat dulu mbak, mas, buk , dek… “ begitulah mereka pelaku MLM menjerat pembeli produknya. Istilah MLM tentu bukan hal asing lagi ditelinga kita semua. Apalagi kalo bukan Multi Level Marketing.. tugasnya mencari orang yang bisa di prospek dan mencari ‘cabang’ buat nambahin point…Saat itu posisi aku dan temanku sedang berada di pasar raya, berniat membeli sarung tangan,,ya..niat yang sudah diancang- ancang sejak kami berada di kampus tadi pagi.
 “ Pulang kampus temenin aku beli sarung tangan ya phen || ok,Siipp… J ”.
Karena kebetulan angkot yang kami naiki untuk pulang berhenti di pasar, jadi sekalian mampir ga apa-apa lah, lagipula kami juga tak terlalu dikejar waktu, jadi bisa sekalian cuci mata….
Ok. Urusan di kampus telah selesai. Fokus selanjutnya adalah sarung tangan.. mulailah kami berjalan mengitari pasar yang dipadati PKL dan pengunjung. Semua serba berdesakan, karna jalur yang disediakan untuk pengunjung sebagian sudah di ambil alih oleh PKL, ya begitulah keadaannya,,meski sudah beberapa kali di tertibkan, tapi yang namanya pedagang tetep aja ‘ngeyel’… suasana waktu itu benar- benar nyesek. Jadi jangan heran kalo kami sering tak konsentrasi saat berjalan. Kalau bukan karna sudah hafal jalannya mungkin kami sudah tersesat di pasar, soalnya jalan tak bisa dilihat lagi waktu itu..
Kembali ke kata “tidak konsentrasi”.. keadaan ini ternyata dimanfaatkan oleh para pelaku MLM untuk menjerat ‘mangsanya’. Termasuk aku di dalamnya yang dengan tidak sadarnya mengambil brosur yang dibagikan oleh pelaku MLM tersebut. Awalnya ku kira brosur itu hanya untuk dibagikan saja dan kami bisa pergi ke tempat tujuan kami semula. Tapi salah pemirsah… prospeker (istilah yang ku buat untuk pelaku MLM ) itu menarik siapa saja yang mengambil bosurnya dan akhirnya.. tadaaaaaaaa…….. kami masuk perangkap….. -_-
Karna takut berlama- lama disana, akhirnya aku kembalikan brosurnya dengan harapan kami tak di prospek. Tapi tiba- tiba prospeker itu malah mengolesi semacam krim kulit pda tangan temanku..sontak beliau kaget…
“maksunya apa nih? || sebentar mbak, cuma 1 menit saja, nanti saya hapus krimnya”
Kemudian mulailah ia menarik kami menuju tempat penjualan obatnya. Kami pun diberi penjelasan tentang krim yang dijual, sementara tangan temanku masih dilumuri krim aneh itu  (karena kami tak tahu itu krim apa).
“ini krimnya udah bisa dibersihin belom?”, Tanya temanku || sebentar mbak, belom juga satu menit, sabar ya… nah sementara menunggu  hasilnya akan saya jelaskan cara pakainya…
Dan mulailah beliau menjelaskan dengan cara yang meyakinkan. Maklum saja, kan MLM,, jadi harus gigih kalo mau naik level… J cara bicaranya sungguh pintar dan benar- benar gigih.. terlihat dari tak ada satupun spasi yang disediakannya untuk kami menolak tawaran.. beliau terus berbicara walaupun sering mengulang- ulang pembicaraannya.. dan kami… ya terpaksa mendengarkan,,,, mau menyela pun juga tak bisa… Pasrah…… -_-
“ ……jadi krim ini bukan untuk pemutih mbak, tapi untuk mengembalikan kulit asli kita”, begitu akhir penjelasannya sambil menambah krim pada tangan temanku..
Sepertinya krim ditangan itu dijadikan alibi untuk meminta waktu kami, terlihat dari yang awalnya 1 menit jadi 7 menit,,persis seperti kultum… Cuma bedanya tak ada mimbar disana… -_- aiisshh.. setelah krim ditangan dibersihkan, ternyata memang benar..kulit temanku menjadi mulus dari tangan di sebelahnya…. “nah, sekrang mbak bisa lihat hasilnya kan,,,,dan ini tanpa bahan kimia “ ujarnya bangga.
Tapi sepandai- pandainya ia menjelaskan dan sebisa- bisanya ia membuktikan, hal itu tak terbukti pada penampilannya yang maaf sebelumnya, beliau tidak memperlihatkan bahwa ia seorang penjual krim pembersih.. secara dalam ilmu perdagangan, bagaimana orang bisa yakin akan suatu produk kecantikan jika yang menjualnya saja tidak ‘lebih parah’dari konsumennya.. ingin berkomentar seperti itu, tapi takut membuat orangnya tersinggung plus takut ditabokin juga,,, mending ya ditahan aja deh… J
“tapi duit kami ga cukup mas.. || oooh, ga masalah mbak, saya punya solusinya. Bagaimana kalo belinya patungan aja, masing- masing 50rb (untuk satu paket) || kami ga ada duit mas,,, || yasudah, saya kurangi aja harganya jadi 25rb satu.. || (whaaat,,, dari harga asli 80rb jdi 25rb… -_- (niat bener) *bisikku dalam hati …)|| biar nantinya sebagian saya yang nanggung, soalnya saya mau naik level mbak, tinggal 1 point lagi yang harus dikumpulkan…
Dari statement yang dikeluarkannya aku langsung berpikir, kalo mau mengumpulkan satu point lagi, kenapa ga beli produknya sendiri trus bilang aja itu dari konsumen, beres kan… -_- tapi kali ini dia benar- benar gigih dan maksa… awalnya cuma minta waktu untuk promosi, trus bilang ga bakal maksa buat beli, tapi ujung- ujungnya malah maksa dan ngotot nyuruh kita buat beli.. bagaimana tidak,,, kami belum memutuskan untuk beli tapi beliau sudah langsung membungkus krimnya..#huft.. Kali ini kami benar- benar diburu waktu, karena setelah ini ada urusan lain yang lebih penting.. akhirnya temanku membeli 1 botol krim dengan harga 25rb. Uang 50rb dalam dompet pun keluar, berharap langsung dikembalikan dan kami segera pergi ke toko sarung tangan.
“hmm,, bagaimana kalau mbak beli 2 botol dan saya kasih bonus 1 botol, jadinya kan 1 paket (3 botol). Nah keuntungannya kalo udah 1 paket, mbak bisa isi ulang selama 4 kali, gratis mbak, ga bayar kok,,,|| ga mas, saya beli 1 botol aja || rugi lo mbak, coba mbak bayangkan .. blablabla ….” Sementara ia menjelaskan dan kami membayangkan, beliau langsung membungkus krim itu 1 pket dan memberikannya pda temanku…
“kamu yakin mau beli 1 paket??? Ujarku. Lebih baik beli 1 aja dulu…||yasudahlah, sekalian nolongin dia nambahin 1 point.. ” bgitulah ia menjawab sambil mengambil bungkusan itu..
Temanku itu benar- benar baik. Saking baiknya uang yang awalnya untuk membeli kebutuhan malah dikorbankan untuk nolongin pelaku MLM nambahin point…. Tapi sayang, kebaikan temanku termanfaatkan sudah oleh prospeker itu.. senyum 2cm kiri kanan ia pasang pada mangsa yang berhasil masuk dalam perangkapnya… dengan dua kata di akhir pertemuan.. “terimakasih mbak… J “,, dan kamipun berlalu dengan keraguan yang levelnya ga kurang ga lebih juga masih diragukan,,,ragu ingin mengembalikan atau pergi tanpa uang untuk sarung tangan…
“uangku ga cukup buat beli sarung tangannya phen… L ” ujar temanku setelah melihat toko yang ingin kami tuju. Aku hanya bisa menarik nafas dalam- dalam dan …….. “huft… maaf ga bsa bantu kamu, aku ga bawa uang lebih.. L || yaudah, temenin aku ngambil duit di atm dulu|| ok lah kalo begitu… “
Beberapa langkah meninggalkan pasar menuju atm, teringat jam  ternyata sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.. “ kayanya besok aja aku beli sarung tangannya,, waktu udah mepet,,takut ga keburu ngambil proposalnya phen”… sebagai seorang yang setia kawan aku hanya bisa manggut- manggut aja dari belakang… ok,, cuuussssss………
Perjalanan hari ini selesai. Saatnya kembai ke rumah masing-masing.. Rehat sejenak melepas lelah. Ku buka lemari es, kujelajahi isi semuanya.. aaarrggh…tak ada yang bisa dimakan, semua hanya bahan mentah.. *lemes. Pandanganku tertuju pada sebuah botol berembun.. terlihat segaar… langsung ku teguk mereka satu persatu… Sukses… 1 botol minuman habis..
Ku luruskan kembali tulang punggungku, namun tiba- tiba ada getaran hebat di saku celanaku.. huft. Aku kira gemp, ternyata HP… -_- . Segera ku lihat dan ternyata ada pesan singkat dari temanku tadi.. ku buka pesannya..
“opheeeeeennn……. Sepertinya aku menyesal udah beli krim tadi.. L ..waktu aku pake krimnya panas dan ga kaya yang dicoba di pasar tadi…. || *Hah…… ???”
***
Sepenggal perjalananku hari ini…
Dan lagi, banyak hikmah yang bisa dipetik dari setiap kejadian yang dilalui…
1.      Ternyata, sifat baik saja tak cukup kuat untuk bisa melindungi kita dari kejahatan. . . terkadang kebaikan malah menjadi kunci pemanfaatan bagi mereka yang punya sejuta taktik. Sudah saatnya belajar menjadi pribadi yang tak hanya baik, tapi juga mampu memfilter setiap rangsangan, memilah setiap keputusan dan bersikaplah tegas agar mereka tak mudah mengotak- atik pribadi kita.. ”
2.      Focus pada tujuan yang telah dirancang, dan jangan melenceng dari tujuan awal…
3.      dahulukan yang lebih penting. Jangan sampai hal yang penting jadi terabaikan oleh yang tidak penting.. *apasih
4.      jangan mudah di hasut dan terhasut…
5.      Daaaaaaannnnnnnn lain-lain… *tiba2hang







Dekapan Kematian

Apabila telah tiba waktunya
Tubuh bergetar hebat
Sakit teramat sakit
Menusuk hingga ke jantung
Raga tak berasa raga
Hanya perih yang dirasa

Jika telah tiba masanya
Tubuh diam membeku
Nyawa hilang melayang
Mata saksikan kebesaranNya

Mulut tak bisa berucap
Mata tak bisa isyarat
Semua tertutup rapat
Hanya aku dan Tuhan yang tau
Begitu dahsyat
Begitu mengerikan
Dekapan kematian

Sepintas teringat dosa yang lalu
Bahkan tangispun tak bisa mengembalikanku
Ke masa itu..
Ya Rabb…
Bisakah aku hidup kembali?
Kan ku lunasi semua hutangku padaMu
Kan ku bayar semua kesia-siaanku dulu
Namun semua percuma
Apa mau dikata

Waktuku tlah sirna..

Hijrah itu……


Jadi lebih baik itu butuh proses. Yap.. J
Jadi lebih baik itu banyak godaan. Bener… J
Jadi lebih baik itu banyak rintangan. Setuju… J
Jadi lebih baik itu ga mudah…tapi ringan kalo ga dijadikan beban… J
Semua statmennya ana beri tanda checklist di kolom setuju…
Memang untuk jadi lebih baik, harus membuat perubahan,,dan benar, dalam setiap perubahan yang dilakukan itu pasti bakal ada yang pro dan kontra, lumrah lah ya.. J
Mulai dari dibilang ‘sok alim’, ana anggap sebagai ujian keimanan…aman… J
Kemudian dibilang “ciiieee yg udah jadi ustadzah sekarang.. (sambil senyum-senyum)” || aamiin,, syukron ya.. J
Trus ada yang nimbrung pembicaraan… “gila, kesambet apa lu?? ” ||Alhamdulillah kesambet malaikatnya Allah,… J
Komentar selanjutnya,, “sok ngarab lu, padahal yang tau cuma ana, antum, syukron sma afwan doang” || makasih sudah mengingatkan, insyaAllah bakal lebih giat lagi nambahin kosakata arabnya,,, J (sadar ilmu masih minim)
Ada lagi,, “ ciiieee yg udah jadi emak2 kasidahan tuuu… ” || *jlebb…. Khusus yg bgian ini ana ga tau mau jawab apa, itu statement nusuk banget,, ana merasa ‘tuir’ kalo dibilang emak2 kasidahan,,,kali ini cuma bisa *tepokjidattemen….alibi ada nyamuk nempel,,,xixi…. ah, sudahlah,,, anggap angin lalu… daaan komentar- komentar pedas lainnya dari para ‘komentator ahli’…
Akan ada banyak komentar (+) (-)  pada perubahan yang dilakukan, dan itu semua harus diterima sebagai kritik dan masukan.. tentunya untuk lebih membangunkan jiwa yang masih tetidur ini…. J
Untuk para haters, jangan dirisaukan dan jangan dijadikan beban… anggap aja signal hidayah belom nyampe ke mereka, dan doakan saja semoga cepat-cepat dibangun tower untuk nyampein signal nya… J
Percakapan itu kemudian ana lanjutkan lagi…
“Alhamdulillah ana sudah mulai hijrah,, semoga yang lain bisa ngikut ya,, biar bisa bareng- bareng naik bus ke JannahNya… J aamiin…” || emang ente tau hijrah itu apa? Main bilang hijrah aja,,,|| good question sob,,, J hmm,,, baiklah, akan coba ana jelaskan.. J
-          Hijrah itu…dimulai dari hal yang kecil yang mampu kita terobos melalui ruang dan waktu
-          Hijrah itu… perubahan kea rah yg lebih baik….berubah dari yang berbicara kasar tanpa perasaan ke arah kelemah lembutan alias “kontrol lidah”
-          Hijrah itu… perubahan yang bertahap… dari yang biasa pake lejing ke celana jeans, dari celana jeans ke celana dasar alias longgar, dari celana dasar ke rok, dari rok ke jilbab ( baju langsung)
-          Hijrah itu…. Dari yg kelihatan rambut ke penutup rambut, dari penutup rambut ke kerudung, dari kerudung ke hijab syar’i..
-          Hijrah itu.. bukan dari facebook pindah ke twitter,  bukan dari alayers ke cabe- cabean #eh
-          Hijrah itu bukan mundur dan berbalik badan ke arah belakang ..tapi hijrah itu maju, maju ke arah yng lebih baik lagi…
-          Hijrah itu,, menetap….kalo sekedar jalan dan balik pulang itu namanya numpang lewat…
-          Hijrah itu… istiqomah terhadap perubahan…
-          Hijrah itu… Cuma butuh kata sandi “ mau dan tekad” untuk membuka jalannya….

Serius mau hijrah? || apa salahnya?? insyaAllah seriuuss us us us… || trus udah sampai mana? || ini lagi di jalan, dan doakan smoga ana cepat sampai tujuan,,, yap, hijrah yang kaffah… Aamiinn..
Kalo ada yang nimbrung lagi… “ishh,,,mau berubah kok bilang2,, apalagi kalo bukan pamer namanya?? || insyaaAllah tak terbersit niat untk pamer,,, niatnya sih cuma satu, biar biasa dijadikan inspirasi bagi banyak orang… siapa tau ada yang mau kepoin ana,, haha.. trus baca tulisan ana, dan akhirnya jadi tobat,,, subhanallah,,, J

Kita tak akan tau kapan kita bisa jadi inspirasi buat orang lain,,, bahkan kebaikan yang kita lakukanpun belum tentu akan bisa merubah seseorang,, tpi melalui cerita hijrah kita dari yang tertidur jiwanya hingga tertatih untuk membuka mata hati mungkin malah akan menjadi catatan spiritual bagi mereka yang paham dan mungkin dari sana mereka bisa ambil hikmahnya… semua pengalaman ini sengaja ana  bagikan kepada antum semua.. bukan untuk membanggakan diri bahwa ana bisa berubah,, tidak! Tapi ana berharap melaui perjalanan spiritual ini bisa menyadarkan kita semua, bahwa hidayah bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, namun itu semua tergantung kita, kapan akan menjemputnya,, J
Salam ukhuwah…
Sang pembelajar
     _NWS_





Minggu, 19 Januari 2014

Musibah… Mau salahkan siapa lagi?

Pagi ini ana mendengar lagi berita yang sudah hampir seminggu ditayangkan di beberapa stasiun televisi.. semakin lama semakin dahsyat musibah yang menerpa..Badai salju hingga -52 derajat celcius di benua Amerika membekukan air terjun Niagara,, salju di Mesir dan Vietnam, Negara yang tak pernah dituruni saju sebelumnya,,suhu meningkat tajam di Negara Australia,, banjir bandang di beberapa kota Negara Indonesia, Salju hebat di wilayah Israel.. Pesawat jatuh,,kebakaran dimana-mana,,longsor, tumbangnya pohon krna angin putting beliung…. Semuanya memakan banyak korban jiwa..
Astaghfirullah,,
Ana tak berani berkomentar banyak pada Negara lain..meskipun sama- sama dilanda bencana, namun ana tak brani mngejudge penyebabnya.. krna memang ana bukan terlahir sebagai warga Negara Australia, Vietnam Mesir, dll.. Ana adalah salah satu dari sekian juta penduduk di Negara Indonesia..tempat kelahiran ana, tempat ana tumbuh besar,tempat ana menggantungkan cita- cita, . sudah 22 tahun ana hidup di Indonesia, maka sedikit banyaknya ana tau seluk beluk negara ini, bagaimana agamanya, kerukunannya, bahkan pemerintahannya yang sering menjadi trending topic  masyarakatnya..
Begitu banyak cobaan yang melanda,, apa kabar hati?? Masihkah kita mendustai? Apa kabar jiwa?? Masihkah kita berkilah?.. Disana………mereka dilanda bencana, namun masih saling menuduh  satu sama lain,, pemerintah lah  yang salah, krna ini lah, krna itulah… tak sadarkah wahai para manusia?? Ada hal yang telah kalian lupakan selama ini…kalian acuhkan selama ini,, kalian lalaikan selama ini… Rabbmu!!!!
“Negeri Saba, diceritakan Al Quran sebagai negeri yang subur, indah dan kaya sumber daya alam, namun hancur lebur dalam sekejap karena penduduknya menyembah matahari.
Bukan tidak mungkin sejarah kan terulang pada negeri ini, dmana penduduknya sudah mulai menyembah jabatan”. Begitulah isi salah satu komentar senior yang diposting di facebook mengenai bencana yang terjadi saat ini… dan aku membenarkan… tidak salah lagi jika salah satu penyebab terjadinya bencana ini adalah apa yang mereka sembah…… yap.. Jabatan dan kekuasaan….!!!
Tak beberapa lama, kembali ana lihat komentar yang begitu menarik,,bukan dari orang yang sama.. Tapi cukup membuat ana terenyuh..
“Jangan marah jika hujan turun terus menerus di bulan ini sehingga mengakibatkan banjir.
Mau tahu penyebabnya??? Coba anda ingat tgl 1 januari 2014 yg lalu.Tepat pukul 00.01,,

Manusia menyerang langit dgn jutaan bahkan milyaran petasan. Jadi terimalah dgn ikhlas dan lapang dada serangan balik dari langit. Kita mesti bersyukur,krn yg turun dr langit itu air hujan,,coba klw yg turun itu adalah PETASAN!! #‎YukKitaShalat (YKS) 
Lama ana terdiam setelah membaca statement di atas.. tumben beliau bisa berkata sebijak ini,, biasanya isi status yang beliau postkan adalah hal yang tak penting,, kenapa ana bilang tak penting? Bagaimana tidak, setiap hari yang dipostkan adalah kalimat2 galau yang terkadang membuat orang berpikir bahwa dia bukan lelaki yang kuat… ah.sudahlah…. itu bukan menjadi fokus ana pada tulisan ini….
Fokus ana kali ini adalah mengenai bencananya.. yang terjadi dimana- mana, saat yang bersamaan.. dan menganalisis apa yang menjadi penyebabnya… jika ditanya satu persatu siapa yang salah dalam musibah ini? Kebanyakan mereka akan menjawab dengan cara khas orang Indonesia.. “Salah gue?? Salah temen2 gue? Salah nyokap gue? Salah bokap gue?? Heloooo,,,,, itu semua salah pemerintah kelleeeessss… “ *Gubrak.. -_- ..kemudian ketika ditanya pada pemerintah,, rata-rata mereka pun menjawab..” kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami telah menjalankan program pemerintahan sebaik mungkin, tpi memang masyaraktnya yang tidak bisa dikondisikan, banyak tuntutan, tapi tak mau bekerja sama, alhasil bencana datang malah kami yang dikambing hitamkan,,,blablabla…” kalu sudah begini, lalu siapa lagi yang harus disalahkan? Yap.begitulah manusia,…ketika bencana datang, semua slaing menyalahkan, saling menuduh, saling berargumen seolah2 merekalah yang paling benar, bahkan tak jarang mereka saling menjatuhkan satu sama lain…..  sekarang yang menjadi pertanyaan adalah…sudahkah kita saling mengintropeksi diri masing-masing???


Saling menyalahkan tak akan menuntaskan masalah yang ada.. bahkan di dalam gedung nan megah mereka saling berdebat, sementra diluar sana banyak masyarakat yang berusaha mencari jalan keluar dari bencana ini,, rumah mereka terkepung banjir bandang,, lalu apakah dengan berdebat, debit air akan turun dengan sendirinya? Dengan berdebat tak penting apakah warga bisa tidur dengan nyeyak? Dengan berdebat yang membuang- buang waktu apakah masyarakat bisa hidup normal tanpa harus kedinginan di luar sana? Dengan berdebat yang membuang tenaga, apakah hujan akan berhenti dengan sendirinya? TIDAK!!!! Air semakin meninggi,,bahkan sekarang tak bisa dibedakan lagi mana sungai dan mana pemukiman warga,,semua rata,,seperti hamparan lautan,, persis seperti tsuanami Aceh 9 tahun silam.. manusia semakin panik, anak- anak semakin kedinginan, penyakit semakin menyebar kemana- mana, masihkan kita berkilah? SADARLAH wahai manusia!!!!!
 
                                                                                     

Mengharapkan kesadaran sepenuhnya dari manusiaa adalah salah satu hal yang ana rasa impossible,,, khusunya bagi yang telah diperbudak oleh itu semua. Apalagi kalau bukan jabatan dan kekuasaan… SEBAB dan AKIBAT itu sejalan… tidak akan terjadi bencana jika tak ada sebabnya, dan begitupun sebaliknya. . Marilah sama- sama berpikir wahai manusia… berhenti untuk saling menyalahkan,, berhenti untuk saling mengedepankan ego masing- masing…. Bukankah kita punya satu Tuhan yang Maha Mengatur segalanya? Kenapa tidak mengadu saja pada pembuat musibah ini? Bukankah Allah yang punya hak utuh terhadap buminya ini?  Bukankah kita tau bahwa kita hanya penduduk sementara di dunia ini? Bukankah kita tahu bahwa Janji Allah itu nyata? Tapi kenapa masih ingkari itu semua? Kenapa Allah yang Maha Agung harus terkalahkan oleh nafsu dunia?
Beristighfarlah wahai manusia…tinggalkan sejenak urusan dunia.. ingatlah, dunia bukan tujuan akhir kita… ingatlah,, ada yang lebih merindukan kita daripada harta…Allah Azzawajalla…!!.harta, jabatan, mereka semua bukan sahabat sejati kita, tapi kenapa kita masih berupaya untuk mendpaatkannya?bhkan tak jarang saling membinasakan satu sama lain…kenapa harus saling berebut sementara harta itu sendiri tak akan biasa kita bawa sampai mati….
Buka kembali mushaf mu…pasang kembali mukenah yang entah berapa tahun telah engkau selipkan di antara tumpukan baju megahmu..basuh mukamu yang selalu engkau tutupi dengan makeup mahalmu dengan air wudhu… bentangkan sajadahmu yang selama ini telah kau jadikan sebagai alas dudukmu… SHALAT lah!!! berdikirlah,,,Ingat Allah sejenak,,, sempatkan waktumu untuk mengingatNya.. apa salahnya kau luangkan waktu yang selama ini telah dipinjamkan oleh Allah untuk mengingatNya? Allah tak menuntut banyak, dari 24 jam waktu yang telah dipinjamkanNya untuk kita,,Allah tak menuntuk kita untuk menyembahnya selama itu, Allah hanya meminta haknya 8 jam sehari,,,yah,, hanya 8 jam dari 24 jam yang telah diberi untuk mengingatNya… kenpa masih merasa berat? Hanya itu yang Allah minta dari kita, para manusia.. tapi kita sendiri tak sadar berapa banyak yang telah kita minta kepada Allah… Allah beri itu semua,, dan kita? Terlalu egois..!!! merasa waktu 8 jam akan terbuang sia2, padahal kita tak sadar, 24 jam yang kita habiskan setiap harinya bisa dihitung hanya beberapa jam yang termanfaatkan dengan baik.. selebihnya?hangus dibakar kesia2an……..
Masih mau berkilah? Masih belum sadar? Tunggu saja bencana selanjutnya!!!

Wallahua’lam bisshowab….

Kamis, 16 Januari 2014

Catatan Perjalanan di hari Kamis...

Assalamu’alaikum sahabat…
Kali ini akan kuceritakan tentang sebuah catatan perjalanan, yang aku alami hari ini, tidak terlalu banyak, dan mungkin tidak begitu penting bagi sebagian orang, tapi apa yang aku alami seharian ini sungguh banyak hikmah yang terkandung di dalamnya jika kita semua mau berpikir,,,,,
Pagi hari disaat aku disibukkan oleh aktivitas pribadiku, yap..melanjutkan ‘calon novel’ ku yang terbengkalai, tiba- tiba aku didatangi oleh teman ku,,,minta pendapat untuk tugas akhirnya,,, ditengah perjalanan, kamipun sama- sama menemui kebuntuan, dan ku sarankan pda temanku untuk meminta pendapat pada yang ahlinya (yap, kata orang beliau adalah orang yang pintar, dan kebetulan juga menguasai hal yang kami bingungkan)..kemudian kami memutuskan untuk menelpon seseorang nun jauh dsana, hanya ingin meminta secuil ilmu yang dimilikinya, berharap akan dapat pencerahan untuk melanjutkan perjuangan menjadi penulis karya yang selama ini menjadi penentu hidup mati mahasiswa (baca:skripsi) .. . . menelpon dengan suara lirih penuh harapan, namun keadaan berkata lain, tak memihak pada temanku itu… tak sempat memberikan penjelasan sepenuhnya, tiba- tiba telephonnya mati . . dihubungi kembali, namun kali ini operator yang mengangkat… sang ‘pemburu  ilmu’ pun mencoba berhusnuzhan, mungkin batrainya habis… nanti akan dilanjutkan lagi…. Setelah beberapa jam, ia coba lagi menghubungi,, tersambung, tpi tak di angkat, mungkin pemiliknya sedang keluar…. Kemudian dicoba untuk kesekian kalinya, “nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi” …  terakhir kali sempat ku dengar suara dari seberang hanya mengatakan “ bukunya banyak, cari aja”…. Sebuah petunjuk, tpi bukan itu yang ingin di cari oleh pemburu itu….mungkin kali ini lebih tepatnya sang pemilik nomor sedang tak ingin diburu ilmunya… J Semoga beliau tetap dimudahkan jalannya oleh Allah… begitulah kami mendoakannya…
Kesimpulan : jika ilmu hanya untuk diri sendiri, maka jangan harap lebih dunia akan mau berbagi ilmu dengan mu…
Jika tak ingin menolong orang lain, jangan harapkan bisa mendapat pertolongan yang sama suatu hari nanti……
Mungkin saat ini engkau sangat dibutuhkan…. Tpi adakalanya suatu saat dirimu juga membutuhkan orang lain….
Sesekali mulut ini berucap istighfar, berharap suudzon ini cepat- cepat ku akhiri….Tpi jika mlihat fakta terdahulu dan fakta yang terjadi saat ini,,,, aku harap maklum… dan mungkin beliau bukan orang yang suka meminta pertolongan… J
Perjalanan waktu selanjutnya tertuju pada sosok yang aku temui siang tadi..tepatnya di daerah “Gaung”.. seorang anak yang sedang menunggu kepastian kapan ayahnya akan pulang… tanpa tau kabar pasti, apakah ayah akan pulang dengan nyawa atau hanya jasadnya saja. Yap, ayahnya sudah 3 hari menghilang di tengah laut. Beliau berprofesi sebagai koki di sebuah kapal pencari ikan. Menurut cerita dari saksi mata beliau menghilang (dikabarkan masuk ke laut) setelah menunaikan shalat subuh.. posisinya sedang berada di belakang kapal, sedangkan para nelayan lainnya sedang berkumpul membagi hasil tangkapannya hari ini di bagian depan kapal… beliau yang sendiri disana sedang sibuk mengemasi piring makanan, dan entah kenapa setelah kapal menepi sosok renta itu tak ditemukan lagi.. yah, dialah ayah dari teman seperjuangan, seperkuliahanku… Mayang..
Ku hampiri wajah lelahnya, yang sudah 3 hari menunggu kabar yang tak pasti, wajah penuh harap, berharap kapal pencari segera membawa ayahnya pulang. Segera ku dekap tubuh lunglainya, yang tak bisa makan sampai sekarang, sepertinya kehilangan sosok ayah juga telah menghilangkan nafsu makannya, yap, dan keadaan yang sama ku lihat pada seorang wanita tua renta pemilik setengah hati ayahnya, dialah istrinya… yang telah di judge orang yang telah putus harapan sebagai janda, tapi ia tepis itu semua krna feelingnya mengatakan bahwa suaminya masih hidup…. Dan saat itu aku berharap yang sama dan segera mengAamiinkan doa mereka. Segera ku keluarkan Al-Qur’an kecil di dalam tasku, ku baca secara perlahan, menyiratkan sebuah makna, “kembalikan semua urusan pada Rabb mu,,, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”… berharap semua yang ada disana menyadari aktivitas yang aku lakukan……  sekejap ku lirik jam tangan ku, sudah pukul 17.00 WIB… sudah saatnya pulang,,, ku salami mereka satu persatu, ku dekap tubuh wanita tua dan temanku, sambil berbisik.. “teruslah berharap dan berdoa….kemungkinan itu akan ada selama kita yakin Allah itu ada,,dan pasrahkan semuanya pada Allah, karna Dia sebaik- baik perencana.. “..langkahku berat meninggalkan mereka, namun apalah daya,..aku harus pulang,, ada sosok renta yang menungguku di rumah,, yah..tugasku sebagai anaknya tak boleh kutinggalkan…..
Selama diperjalanan pulang, kudapatkan 3 hal :
1.      Dimanapun, kapanpun, siapapun dan dalam keadaan apapun kita, yang namanya ajal tak akan pertimbangkan itu semua… jika telah datang waktunya… tak satupun bisa menolaknya…sudah siapkah kita?
2.      Sebelum semuanya benar- benar menghadap Sang Pencipta, berusahalah sebaik mungkin melakukan hal yang terbaik untuk semua orang…. Agar tak menyesal dikemudian hari..sebab 1 detik yang lalu tak kan pernah bisa kembali, meski kau menggantinya dengan emas segunung…
3.      Bahagiakan orang tuamu,,tak perlu menunggu engkau sukses, tak perlu menunggu engkau kaya, tapi apa yang bisa kau lakukan sekarang… asalkan bisa membuat mereka bahagia.. ya Lakukan sekarang!!! Jangan tunda, jangan pakai tapi, jangan pakai nanti…..
Dan malam ini…. Segera ku buka laptop ksayanganku,, mencoba menulis semua cerita penuh hikmah di hari ini,, tak ku biarkan smua berlalu begitu saja,, yap..harus ku abadikan dalam page ini.. kata demi kata ku untai sebaik mungkin sembari mengeluarkan secara perlahan memori yang saling berdesakan dalam otakku….. semakin lama aku semakin tak kenal waktu,,, begitu asik dengan gerakan jari mengitari keyboard laptop.. sejenak jiwa ‘autis’ ku muncul… bahkan suara TV pun tak ku hiraukan, entah siaran apa yang sedang diputar saat itu..aku benar- benar tak peduli..bahkan mereka tertawapun tak kuhiraukan… yah…. Aku mulai ‘autis’ dengan aktivitas ku, hobby ku,,,, menulis….. hingga suara yang sedikit meninggipun menghampiri daun telingaku, gelombang suara itu semakin jelas dan membuat jari ini menjadi kaku…… tulisanku terhenti disini…..
“Noveeeeeeennnn……… piriang baleak dibelakang, baju alun dilipek, pulang-pulang lah laptop yg dibukak…….kamehan itu dulu !!!! ” (noveeeennnnn…. Piring berantakan di belakang, baju belum dilipat, pulang-pulang udah membuka laptop… Kemasi itu dulu!!! ) ….
Astaghfirullah..suara merdu ibu membuatku tersentak.. dan sadar bahwa tugasku masih belum ku selesaikan malam ini… Memang benar kata para penulis yang aku kenal…menulis itu membuat candu.. yap seperti program ODOJ (One Day One Jus) yang sedang aku jalani..membuat Rindu, membuat Candu..Pantang berhenti sebelum semuanya selesai... tak berani ku gambarkan itu semua seperti putau ataupun sabu2, krna memang aku belum mencobanya…daaaaaaaannnn *jangansampai……segera kutinggalkan tulisanku……dan ku kerjakan ‘proyek’ terakhirku untuk hari ini….
                                                            ***
 30 menit kemudian….
Alhamdulillah,, proyek kerja rumah tangga hari ini sudah bisa dikatakan “Finish”…!!!
Next,,kembali ke tulisanku…….
Jadi, sampai dimana tadi?
Sampai tanda titik…… -_-
Ok… agar tulisanku tak salah muara,,, ada baiknya ku baca ulang semuanya dari awal…..
Finish….!!!
Sekarang aku tau apa yang harus ku tulis…….. J
Tepat pada pukul 22.00 WIB…saat aku mencoba mengulas kembali setiap kata yang telah ku susun di page ini, ada bagian penting yang aku tuliskan dan entah kenapa saat itu tak ku sadari bahwa point penting itu telah terselip dalam catatan perjalanan no.3……Program ODOJ ku…… Maa Syaa Allah…… segera ku keluarkan Al-Qur’an dalam tas ku, dan kulihat bagian yang telah kutandai, menandakan disana akhir bacaanku… ku lihat secara perlahan…. Astaghfirullah,,,, belum 1 jus… Tak bisa dibiarkan.. dan tak akan ku biarkan program akhirat ini terabaikan krna aktivitas duniawiku…… krna memang dari dulu tekadku sudah bulat,,, jadi smpai akhir juga hrus bulat,,, segera aku save page ini dalam folder “ Aku dan Apapun yang Ku Alami” ,,, bergegas pergi ke kamar mandi untuk berwudhu…. Ku pasang mukenah dan sarung yang biasa aku pakai untuk shlat….. ku genggam mushaf kecilku ku,, dan ketika aku mulai membacanya, ku lihat layar laptop belum aku matikan……. Segera ku tutup page ini dengan sebuah kesimpulan…

“ Akan ada banyak hikmah di setiap kejadian yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang yang berpikir….dan kita tinggal pilih…. Mau mempelajarinya untuk bekal masa depan, atau mengacuhkannya ,,krna resikonya juga ada dua: jadi orang yang beruntung atau merugi..!!!”

Salam dari “Sang Pembelajar”….. ^_^
See u tomorrow laptop ku syang…. J InsyaaAllah, jika menemukan inspirasi lagi, kan ku ‘gelitik’ keyboard  mu kembali………

Wassalammu’alaikum, wr.wb…… 

Selasa, 14 Januari 2014

_About My Best Sister >> Mesi.._

(tulisan ini ana buat tepat setelah ana berpisah dengan beliau, dan baru bisa ngupload skrang.. udah agak basi sih, tapi di angetin aja lagi,,,hehe)
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh… kaifa haluk sahabat blogger? Ana harap dan ana doakan semoga antum semua selalu dalam lindunganNya… Aamiin ya Rabb… sahabat blogger, kali ini ana ingin menceritakan tentang sahabat setia ana, teman ‘sepertiduran’, sepermainan, seperjoggingan, sekaligus best sister bgi anayap… seorang kakak yang dilahirkan dari ‘pabrik’ yang sama..lebih tepatnya saudara kandung multifungsi. Kenapa bisa multifungsi? Krna dia bisa jdi apa aja,.. teman bisa, kakak bisa, sahabat bisa, jdi musuh jga bisa… kecuali jdi cwok aj… nah, yg bagian itu ana ga jamin deh y..haha … Ok sob, intro udah, sekarang kita masuk Reff nya ya….  J lalalalallaalala….. krik krik krik … *hening.. -_-
Hmm…. Maap pemirsah… yang tadi cuma bercanda… ana ngawur,,,hehe….. ayuk,dimulai.. J
Cekidot!!!!!
Mesi Ria Sukma namanya… sering aku panggil dg nama Mochi,,, sebut sja itu panggilan kesayanganku utk saudariku…seperti beliau panggil aku dengan sebutan pophen , katanya sih panggilan kesayangn, tpi sepertinya itu smcam balas dendam,,, haha  yap, panggilan syang ga hanya beb, nta, syg, yank, peyank aj kan?? (jdi ga kebayang kalo kata itu yg aku pake ke mochi)..*langsungmuntah.
Hmm,, uni, sulit bagiku untuk bercerita langsung dihadapanmu, tentang ketegaranmu, tentang sosok sulung setelah abang,, tentang kedewasaanmu…. Banyak yang ingin aku sampaikan, betapa kagumnya aku padamu… tapi mulut ini terasa geli dan terkunci. Entah kenapa,,, mungkin jiwa ini terlalu gengsi untuk menyatakannya.. atau mungkin aku terlalu membayangkan reaksimu setelah aku mengungkapkannya *uni udah biasa di puji | uni tau kok  open tu ngefans sm uni.. Oh Nooooo,,,,,,,, itu dia alasannya…. Krna dia terlalu kepedean…. Makanya smpai sekarang aku simpan itu semua dalam memory otakku,,yah.. cukup aku yang tau…
Tapi memory yang aku sediakan untuknya terlalu kecil untuk cerita yang begitu besar..krna itu aku limpahkan sebagian di page ini, biar ga keluar kemana-mana… ok, kembali ke lap. .  eh, mochi… Dia itu mudah bergaul, tidak sombong, pintar, tidak pelit membagi ilmunya, tidak hanya kepada adik- adiknya saja, tapi pada semua orang… banyak hal positif darinya yang berusaha aku contoh.. benar… dia yang menjadi panutanku selama ini….. meski bukan dari kecil… krna masa kecil, mochi orang yang menyebalkan dan tak mau kalah dg adiknya (saat itu aku yang jdi si bungsu)… tak hanya dia, akupun juga begitu.. mana mau aku kalah, seri aj minta diulang lgi.. (emangnya lomba -_- ),,, kami ( aku dan mochi) hanya berjarak 1,8 tahun. Ntah apa alasan ibu menjarakkan umur kami sebegitu dekatnya,… ( aku rasa itu pertanyaan yang konyol), tpi kalo di pikir ya, enak juga punya  sodara yang ga jauh-jauh umurnya dari kita, jdi kalo di ajak curhat bisa nyambung. . . tapi ga untuk masalah cinta lah ya,,, secara mochi paling anti kalo adeknya curhatin masalah yang satu itu. . boro- boro di kasih saran dengerin aja kagak..kembali ke masa kecil>>>  karna beda umur yang ga terlalu signifikan, kami selalu dibuat jadi anak kembar oleh ayah ibu., apapun yang dibelikan pasti sama, mulai dari baju luar sampai ke dalem juga sama. Yah mungkin karena tabiat anak- anak yang ga mau kalah tadi kali ya.. tapi bener lo… sama semua… (hasil survey foto masa kecil).
Masa kecil masa yang paling susah untuk dilupakan.. emang bener. Banyak hal- hal konyol yang aku lewatkan bersama saudara- saudaraku (tapi kalo diinget sih emang keliatannya konyol banget, apalagi yang sering dibahas). Pernah waktu itu umurku 2 tahun, masih sekitar tahun 90-an lah, waktu itu masa sibuk- sibuknya ayah dan ibu buat nagnterin  abang si sulung ( jarak aku dengan abang 6 th) ikut lomba kemana- mana. Nah, karna ribet harus ngurusin tiga anak yang masih kecil (saat itu yang lahir cuma aku, mochi, dan bg  riyan… yang 2 lagi nyusul) makanya 1 anak diungsikan ke rumah nenek. Dan sahabat blogger tau siapa yang beruntung itu??? Yap.. Aku orangnya .. L si bungsu… dan saat itu aku berteriaak skencang2nya.. kenapa harus aku Tuhaaaaaaaannn………. ( kalo ga salah ya). Aaarrgghh….. mungkin saat itu aku yang paling banyak tingkah dan bikin capek ibu krna minta digendong terus, tpi alasannya sih krna umur 2 thun aku sdang ‘cerai ASI’, makanya di pisah. Dan saat bersama nenek, ibu bilang aku selalu menangis … “ampek ibu ampek ibu (tempat ibu, tempat ibu)”, ya maklum, anak kecil ga begitu jelas bicaranya. Karna saking traumanya, setiap dihadapkan dengan nenek aku selalu ketakutan..  *siapa suruh bikin aku trauma.. :p (eh, tapi sekarang ga takut lagi, malah aku yang paling dekat dengan nenek).. dan yang membuat lebih menjengkelkan lagi adalah hal itu terus diceritakan dan menjadi olok2an saudara- saudaraku, yah,,, sampai sekarang……
Mochi si anak no.2 putri no.1 setelah abang *ribet, saat itu menjadi anak yang paling disayang tpi tetep aj aku, si bungsu yang paling dimanja (bangga bener jdi anak bungsu),haha… yah, gimana ga bangga, statusku sebagai si bungsu wajib dipertahankan, krna apa yang aku mau pasti dituruti ayah.. dan mochi selalu memanfaatkan statusku itu. Gini nih, pernah waktu itu mochi kecil minta di anterin ayah jalan- jalan dengan temannya ke Damar ( waktu itu kan udah merasa paling gehol banget bisa ke damar, secara 90-an lah ya), nah,,ceritanya ga dibolehin sama ayah.. jadi mulai lah pikiran ‘licik’ itu ia lncarkan,,, “ open, nio ikuik smo uni ndak? Kckan ka ayah dulu, baru uni ajak (open, pengen ikut uni ga? Bilangin ke ayah dulu, baru uni ajak)” dan saat itu aku yang masih unyu2 pollos langsung meminta dengan wajah iba. Dan alhasil.. taraaaaaaa…jurus bungsu ku ampuh….. kamipun berlenggak lenggok ke Damar (ntah apalah yang dilihat saat itu). Mochi berhasil memanfaatkanku… -_-
Seiri- irinya mochi padaku, tapi lebih iri lagi aku padanya. Huft. Ngomongin masalah fisik ni ya.. mochi itu lebih putih dan pintar dariku, yah, dari kecil smpai sekarang..aku sangat iri terlebih lagi dengan keputihannya. Yap, kalo masalah kulit sih aku keturunan ayah, dan mochi keturunan ibu. Makanya aku sering dibilang anak ayah ( tpi sebenrnya anak ibu juga kan ya.. -_- ). Sampai sekrang itu juga yang menjadi bahan olok-olok di keluargaku.. walaupun ktanya bercanda, kelihatannya lucu ya, tapi SAAAKKIIITTT……. (ala Ifan Gunawan).. terlebih lagi si abang yang sering bilang “openitam” (sengaja digabung biar ga terlalu kelihatan)… nah, yang bagian pencelaan ini, sering aku dnger kalo lagi ngumpul bareng- bareng. “ ophen t ya, mungkin waktu kecil kecebur dlm got kali, makanya bisa  item gt” kata abang… tpi shitam- hitamnya aku waktu kecil, aku masih menang dari orang Afrika yang jaaaauuuhhh lebih hitam.. lagian ini kulit bukan hitam lo, tapi “sawo matang”, eh, ga lo, aku ga hitam pokoknya,,, mereka aja yang lebay… *pegangkaca..  (udah ah, yang bagian ini delete aja)
Memasuki tahun 2000, kira- kira umurku sudah 8 tahunan… aku mulai meninggalkan gelar “sibungsu” dalam keluarga. Yap. Krna saat itu lahirlah adik laki- lakiku yang diberi nama “Gema Rananda” krna lahirnya subuh (seharusnya fajar kan yah)… aneh... sedih + snang = galau… sedih krna aku harus meninggalkan gelar bungsu itu, tpi disisi lain aku jga snang krna memang ini yang aku inginkan, dpt adik  baru.. J Adikku itu sangat putih waktu kecilnya (dan lagi aku tersinggung dbagian ini), tapi memang begitu faktanya.. gema sangat lucu dan menggemaskan (waktu kecilnya). Skrang udh gede, malah menyebalkan.. dan masalah kulitnya, udah ga seputih dulu. .jauh lah pokoknya, krna memang adikku ini sring main panas-panasan…
Aku kira dikeluarga hanya aku dan mochi yang jadi anak prempuan. Ternyata Allah berkata lain, tahun 2004 kami kedatangan anggota baru lagi. Dan aku semakin jauh dari kata “bungsu”… L yap. Saat itu lahir lagi adik baruku, perempuan yang diberi nama “ Gina Zalika Sukma”. Anaknya manis, lucu dan putih…. (spertinya memang aku yang punya masa kecil berbeda .. -_- )..  dan taraaaaaaa……. Gelar bungsu akhirnya jatuh pada adik terakhirku, Gina. Dan sampai sekarang,,,,, dia sangat- sangat di manja di keluarga….. terlebih krna jarak umurnya yang sangat jauh dengan kami para kakaknya. ( Aku-Gina=13th, Mochi-Gina= ±15th, Riyan-Gina= ±17th ),, dan kami bertiga merasa ‘tuir’ bnget…. Tapi tenang, semua ada hikmahnya kok… kan Allah yang memberi, kalo orang tua sih cuma bisa usaha……  *eh…. Keluarga kami sudah lengkap, dan mungkin sudah tidak menambah anggota baru lagi. Ok, 5 anak sudah cukup, daan kunci..!!!..Alhasil, kami tetap 5 bersaudara yang akan selalu bersma, apapun keadaanya. Dan punya cita- cita yang sama, yaitu membahagiakan ayah ibu. Ok, flashback  tentang masa kecil kita tutup smpai disni.
Seiring berjalannya waktu, Mochi kecil tumbuh menjadi anak yang sudah mulai dewasa dan matang. Terlebih semenjak abang sulung kami hijrah ke Lampung. Dan saat itu gelar “ Si sulung” pindah ke tangan Mochi. Dia mulai menjadi sosok yang tegas pada adik- adiknya, terlebih pada Gema yang sangat- sangat susah di atur, makanya tak jarang kami (aku dan gina) melihat mereka sering bertengakar. Selain punya sisi tegas, dia juga sosok yang mudah mengalah pada kami adik- adiknya, terlihat sangat mengayomi kami. Akupun juga begitu pada kedua adikku, tp ttep aj masih kalah wibawa dengan mochi, krn aku lebih mendahulukan ‘iba’nya dari pada tegasnya.  Sekarang aku dan mochi yang bertindak sebagai kakak (krna kami sudah besar) saling bekrja sama merawat dan menjaga adik-adik yang memang masih terbilang kecil dan labil, meskipun skarang mreka duduk di bangku SMP dan SD, tapi tetep aja kecil dan perlu pengawasan ketat dari kami… Kami terlihat sangat akrab dan bersahabat. Semua pekrjaan kami lakukan dengan kerjasama yang baik. Tidak iri- irian lagi seperti waktu kecil dulu. Mungkin krna kami sudah sama- sama dewasa, makanya sudah tau kewajiban masing- masing, yaaa meski masih ada juga selisih pndapat, tapi ga terlalu signifikan lah…… Nah, krna jarak umur yang tidak jauh, dan memang wajah kami yang tidak mirip, orang lain tidak tahu bahwa kami adalah sodaraan. Terlebih lagi dikalangan teman- teman kampus. Mereka seolah tidak percaya bhwa aku adalah adik mochi, begitupun sebaliknya, teman- teman kampusku yang belum kenal mochi juga tidak menyangka bahwa beliau adalah kakak kandungku… yap, krna memang kami lebih terlihat seperti teman daripada saudara kandung. . .
Walaupun kami tidak mirip secara fisik, tpi itu tdak menjadi masalah, toh status ga akan pernah berubah kan,, tetep saudara kandung.. J .. Semakin menginjak dewasa, kami merasa semakin akrab, saling merasakan satu sama lain, dan yang pastinya saling terbuka, bahkan aku bisa merasakan suatu rasa yang ia punya meski tak pernah disampaikannya padaku, yap, rasa aneh pada tiiiiiiiitttt *sensor …hehe….. hmm,, saking kompaknya, sampai- sampai kami divonis penyakit yang sama oleh dokter, dan harus stock obat yang sama.. (sehati bangeet.. -_- )… tapi ada hal yang dari dulu smpai sekarang tak bisa di robah oleh mochi,,, sifatnya yang Keras Kepala…. Kalo udah maunya, ya ga bisa dilarang lagi… apalagi kalo menyinggung masalah “ COKLAT dan ES CREAM”… manusia yang satu ini paling ga bisa nahan diri kalo ketemu sama 2 cemilan itu,, meskipun keduanya bisa bikin kambuh penyakitnya, tapi tetep aja dimakan… bandel kan?
Pernah waktu itu, ibu udah beberapa kali wanti2 dia utk tdak makan coklat… trus diem2 waktu ibu kebelakang mochi comotin coklatnya, ga banyak sih, tpi cukuplah buat dia ampe kenyang…. Ga dibolehin makan coklat batangan, roti coklatpun jadi, atau apalah yang ada unsur coklatnya.. .ayah sih tau, cuma dibiarin aja (kayanya mau kasih dia pelajaran),,, dan alhasil.. malemnya itu penyakit kumat lagi… ibu marah- marah, ayah malah ketawa, dan akunya pura- pura ga dnger, sedangkan mochi??? Ya ampunn…. Tragis, harus nanggung sakit sendirian…mau bantu, ya cuma bisa mijitin doang….  Nah, kirain abis sakit tu orang bakal jera, tpi salah permirsah….. malah makin ga bisa di cegah… sepertiya beliau sudah kena ‘pelet coklat’…. -_- 
“Kamu, org yg paling keras kepala yg pernah aku kenal, tpi jika waktu diputar kembali, aku akan tetap memilihmu jdi kakak ku”.. *aseekk…(ga kreatip bgt -_- )
Satu hal lagi yang bikin ibu gregetan,, udah 23 tahun, tapi masih aja ga bisa dandan.. mochi ini paling ga kenal sama yang namanya make-up . coba aja Tanya, pasti dijawab, siapa itu? Anak mana? Tnggal dimana?,,,handeehh *tepokjidat…… terakhir kali aku melihatnya berdandan, ya waktu wisuda,,, dan itupun terpaksa, dipaksa, plus pake dimarahin ibu dlu, baru mau… selama perjalanan juga beliau sering curi- curi kesempatan buat ngelap make-upnya,, takut dibilang kaya badut katanya… (padahal bener,,haha..dan ga salah lagi, nyampe kampus beliau emang dibilang badut sama teman- teman cwoknya)… Asli, yang satu ini memang sangat- sangat cuek dengan penampilan… tapi walaupun begitu, banyak juga yang ngefans alias memendam sesuatu padanya*coleksiapaajayangmerasa……. J
Masalah kepintaran, jangan diragukan lagi.. dari SD hingga duduk di bangku perkuliahan dia tetap jdi yang terbaik… dan dia selalu bisa membayar jerih payah ayah ibu dengan prestasinya…itu yang membuat aku semakin terpacu….ya, krna ini salah satu cara untuk membayar jerih payah ayah ibu, sebelum kami bisa membayarnya secara material… tentang kesetiakawanan? Jangan ditanyakan lagi,,, aku berani jamin dia adalah sahabat yang baik, tidak mau menjelekkan orang lain, siapapaun dia, sejahat apapun orang itu padanya, tapi dia tak pernah dendam, dan ketika menceritakan teman kampusnya padaku pun juga tak terselip keburukan disana, aku selalu menerima cerita yang baik tentang teman- temannya.. apalagi terhadap sahabatnya yang sering di sebut dengan “3 nenek”… apapun akan dia lakukan untuk membantu, meski dalam keadaan sakit sekalipun…. *Saluuuuttt…
Hari ini, Sabtu, 11 januari 2014, Fabiayyiaalaa irobbikumaa tukadzzibaan. . . " Maka nikmat Tuhan mana lagi yg engkau dustakan" “usahamu selama ini terwujud, kesabaran mu selama ini berbuah manis, ketegaranmu selama ini terbalaskan”,,, tepat hari ini, beliau hijrah ke Jakarta, bekerja disebuah perusahaan ternama, P&G…dan tepat hari ini juga, kami berada di Bandara Internasional Minangkabau, pergi mengantar kesuksesannya, mengantar menunju gerbang kesuksesan, dan berharap semoga memang disanalah jalannya.. J melepas dengan linangan air mata itu wajar apalagi bagi anak yang belum pernah jauh dari dekapan orang tua,, sangat wajar bila kami harus beriba hati, dan sangat wajar bila adik bungsuku harus menangis histeris, krna memang dia belum siap untuk ditinggalkan dan menerima sepi di rumah.. Dan benar, si bungsu langsung demam… Syafakillah adikku syang.. J
Dan mulai hari ini juga, statusku berubah menjdi “ si Sulung”. Menggantikan posisimu itu ga mudah un,, harus banyak menyiapkan tenaga dan yang pastinya harus belajar untuk dewasa dan berwibawa. Yah, inilah kehidupan…harus rela ditinggal pergi ..demi kesuksesan dimasa depan… sudah saatnya menjadi yang tertua, yang biasanya di ayomi sekarang sudah harus siap mengayomi..berhenti menangis, bersikap dewasa,, karna memang sudah waktunya… karna dari kecil kita memang selalu bersama, wajar kalau aku merasa berat ditinggalkan olehmu…. meskipun berat, tapi tak bisa dipungkiri Takdir Allah memang indah pada orang yang sabar, semoga kita tetap istiqomah dijalanNya.. Aamiin… Lama- lama juga akan terbiasa, krna  jika bersamamu terus, mungkin aku tak akan bisa dewasa, krna dari dulu aku memang bergantung padamu uni…………
Yah, memang dari dulu aku bergantung padanya (bergantung ya…bukan bergelantungan… xixi), saking bergantungnya apapun yang aku lakukan pasti kalo ga minta bantuan, ya  minimal minta pendaptlah… kemana- mana kalo ga ditemenin mochi pasti ga PD jalan sendirian, sampai- sampai ngambil duit di ATM pun harus ditemenin Mochi juga, alasannya ga bisa make, ga bisa ngambil duit, takut ATM nya ketelen sma mesin, blablabla (padahal memang iya… haha),mau bayar uang kuliah harus sama mochi, nawarin baju di pasar nyuruh mochi dulu, dengan alasan ga bisa nawar, ga tau harga pasaran (padahal mochinya juga ga tau, tapi dia pinter), milihin baju yang mau dibeli aja pake selera mochi, karna memang seleraku jelek banget,..pernah waktu itu beli baju sendirian, atas pilihan sendiri (waktu itu milihnya udah yang paling keren) nyampe dirumah, di coba, dan langsung pengen dibalikin ke pasar… alhasil banyak bajuku yang tak terpakai lama, dan menuh2in lemari baju aja…apa –apa yang mochi pake pasti selalu tampak keren di mataku, tak jarang aku sering make barangnya (salah satu keuntungan umur yang ga jauh beda.. haha>>>azas manfaat namanya) -_-….
Tak terasa, udah begitu banyak yang aku ceritakan disini… itu baru sebagian yang aku limpahkan di page ini.,,, masih banyak lagi yang ingin aku ceritakan, tapi ga usah lah ya… kalaupun tulisan ini dibaca olehmu, sudah tak terbayang berapa banyak kata-kata kepedean yang menumpuk dibenakmu…. Paling dari akunya Cuma bisa nyediain kapas buat tutup telinga …eh, ga jadi,, serem….. pake headset aj.. haha...
Satu saja pesanku un…. Tetap jaga kesehatanmu, selalu tegakkan shalat 5 waktu, dan pertahankan terus tilawahnya, semua itu adalah kunci kesuksesanmu, krna hanya Allah yang punya kuasa atas itu semua,, tetap rendah hati, ramah,bersahaja, tidak pelit, dan jadi Mochi yang selalu disayangi oleh smua orang…. *pesanlebihdarisatu….haha

Do’a Kami selalu menyertaimu… Barakallahulakuma.. J