Hunter Science....

Senin, 27 Januari 2014

Pliss… Jangan Tarik Ulur Isi Dompetku.. (MLM Vs Kita)

“ Brosur nya mbak,,, dilihat- lihat dulu mbak, mas, buk , dek… “ begitulah mereka pelaku MLM menjerat pembeli produknya. Istilah MLM tentu bukan hal asing lagi ditelinga kita semua. Apalagi kalo bukan Multi Level Marketing.. tugasnya mencari orang yang bisa di prospek dan mencari ‘cabang’ buat nambahin point…Saat itu posisi aku dan temanku sedang berada di pasar raya, berniat membeli sarung tangan,,ya..niat yang sudah diancang- ancang sejak kami berada di kampus tadi pagi.
 “ Pulang kampus temenin aku beli sarung tangan ya phen || ok,Siipp… J ”.
Karena kebetulan angkot yang kami naiki untuk pulang berhenti di pasar, jadi sekalian mampir ga apa-apa lah, lagipula kami juga tak terlalu dikejar waktu, jadi bisa sekalian cuci mata….
Ok. Urusan di kampus telah selesai. Fokus selanjutnya adalah sarung tangan.. mulailah kami berjalan mengitari pasar yang dipadati PKL dan pengunjung. Semua serba berdesakan, karna jalur yang disediakan untuk pengunjung sebagian sudah di ambil alih oleh PKL, ya begitulah keadaannya,,meski sudah beberapa kali di tertibkan, tapi yang namanya pedagang tetep aja ‘ngeyel’… suasana waktu itu benar- benar nyesek. Jadi jangan heran kalo kami sering tak konsentrasi saat berjalan. Kalau bukan karna sudah hafal jalannya mungkin kami sudah tersesat di pasar, soalnya jalan tak bisa dilihat lagi waktu itu..
Kembali ke kata “tidak konsentrasi”.. keadaan ini ternyata dimanfaatkan oleh para pelaku MLM untuk menjerat ‘mangsanya’. Termasuk aku di dalamnya yang dengan tidak sadarnya mengambil brosur yang dibagikan oleh pelaku MLM tersebut. Awalnya ku kira brosur itu hanya untuk dibagikan saja dan kami bisa pergi ke tempat tujuan kami semula. Tapi salah pemirsah… prospeker (istilah yang ku buat untuk pelaku MLM ) itu menarik siapa saja yang mengambil bosurnya dan akhirnya.. tadaaaaaaaa…….. kami masuk perangkap….. -_-
Karna takut berlama- lama disana, akhirnya aku kembalikan brosurnya dengan harapan kami tak di prospek. Tapi tiba- tiba prospeker itu malah mengolesi semacam krim kulit pda tangan temanku..sontak beliau kaget…
“maksunya apa nih? || sebentar mbak, cuma 1 menit saja, nanti saya hapus krimnya”
Kemudian mulailah ia menarik kami menuju tempat penjualan obatnya. Kami pun diberi penjelasan tentang krim yang dijual, sementara tangan temanku masih dilumuri krim aneh itu  (karena kami tak tahu itu krim apa).
“ini krimnya udah bisa dibersihin belom?”, Tanya temanku || sebentar mbak, belom juga satu menit, sabar ya… nah sementara menunggu  hasilnya akan saya jelaskan cara pakainya…
Dan mulailah beliau menjelaskan dengan cara yang meyakinkan. Maklum saja, kan MLM,, jadi harus gigih kalo mau naik level… J cara bicaranya sungguh pintar dan benar- benar gigih.. terlihat dari tak ada satupun spasi yang disediakannya untuk kami menolak tawaran.. beliau terus berbicara walaupun sering mengulang- ulang pembicaraannya.. dan kami… ya terpaksa mendengarkan,,,, mau menyela pun juga tak bisa… Pasrah…… -_-
“ ……jadi krim ini bukan untuk pemutih mbak, tapi untuk mengembalikan kulit asli kita”, begitu akhir penjelasannya sambil menambah krim pada tangan temanku..
Sepertinya krim ditangan itu dijadikan alibi untuk meminta waktu kami, terlihat dari yang awalnya 1 menit jadi 7 menit,,persis seperti kultum… Cuma bedanya tak ada mimbar disana… -_- aiisshh.. setelah krim ditangan dibersihkan, ternyata memang benar..kulit temanku menjadi mulus dari tangan di sebelahnya…. “nah, sekrang mbak bisa lihat hasilnya kan,,,,dan ini tanpa bahan kimia “ ujarnya bangga.
Tapi sepandai- pandainya ia menjelaskan dan sebisa- bisanya ia membuktikan, hal itu tak terbukti pada penampilannya yang maaf sebelumnya, beliau tidak memperlihatkan bahwa ia seorang penjual krim pembersih.. secara dalam ilmu perdagangan, bagaimana orang bisa yakin akan suatu produk kecantikan jika yang menjualnya saja tidak ‘lebih parah’dari konsumennya.. ingin berkomentar seperti itu, tapi takut membuat orangnya tersinggung plus takut ditabokin juga,,, mending ya ditahan aja deh… J
“tapi duit kami ga cukup mas.. || oooh, ga masalah mbak, saya punya solusinya. Bagaimana kalo belinya patungan aja, masing- masing 50rb (untuk satu paket) || kami ga ada duit mas,,, || yasudah, saya kurangi aja harganya jadi 25rb satu.. || (whaaat,,, dari harga asli 80rb jdi 25rb… -_- (niat bener) *bisikku dalam hati …)|| biar nantinya sebagian saya yang nanggung, soalnya saya mau naik level mbak, tinggal 1 point lagi yang harus dikumpulkan…
Dari statement yang dikeluarkannya aku langsung berpikir, kalo mau mengumpulkan satu point lagi, kenapa ga beli produknya sendiri trus bilang aja itu dari konsumen, beres kan… -_- tapi kali ini dia benar- benar gigih dan maksa… awalnya cuma minta waktu untuk promosi, trus bilang ga bakal maksa buat beli, tapi ujung- ujungnya malah maksa dan ngotot nyuruh kita buat beli.. bagaimana tidak,,, kami belum memutuskan untuk beli tapi beliau sudah langsung membungkus krimnya..#huft.. Kali ini kami benar- benar diburu waktu, karena setelah ini ada urusan lain yang lebih penting.. akhirnya temanku membeli 1 botol krim dengan harga 25rb. Uang 50rb dalam dompet pun keluar, berharap langsung dikembalikan dan kami segera pergi ke toko sarung tangan.
“hmm,, bagaimana kalau mbak beli 2 botol dan saya kasih bonus 1 botol, jadinya kan 1 paket (3 botol). Nah keuntungannya kalo udah 1 paket, mbak bisa isi ulang selama 4 kali, gratis mbak, ga bayar kok,,,|| ga mas, saya beli 1 botol aja || rugi lo mbak, coba mbak bayangkan .. blablabla ….” Sementara ia menjelaskan dan kami membayangkan, beliau langsung membungkus krim itu 1 pket dan memberikannya pda temanku…
“kamu yakin mau beli 1 paket??? Ujarku. Lebih baik beli 1 aja dulu…||yasudahlah, sekalian nolongin dia nambahin 1 point.. ” bgitulah ia menjawab sambil mengambil bungkusan itu..
Temanku itu benar- benar baik. Saking baiknya uang yang awalnya untuk membeli kebutuhan malah dikorbankan untuk nolongin pelaku MLM nambahin point…. Tapi sayang, kebaikan temanku termanfaatkan sudah oleh prospeker itu.. senyum 2cm kiri kanan ia pasang pada mangsa yang berhasil masuk dalam perangkapnya… dengan dua kata di akhir pertemuan.. “terimakasih mbak… J “,, dan kamipun berlalu dengan keraguan yang levelnya ga kurang ga lebih juga masih diragukan,,,ragu ingin mengembalikan atau pergi tanpa uang untuk sarung tangan…
“uangku ga cukup buat beli sarung tangannya phen… L ” ujar temanku setelah melihat toko yang ingin kami tuju. Aku hanya bisa menarik nafas dalam- dalam dan …….. “huft… maaf ga bsa bantu kamu, aku ga bawa uang lebih.. L || yaudah, temenin aku ngambil duit di atm dulu|| ok lah kalo begitu… “
Beberapa langkah meninggalkan pasar menuju atm, teringat jam  ternyata sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.. “ kayanya besok aja aku beli sarung tangannya,, waktu udah mepet,,takut ga keburu ngambil proposalnya phen”… sebagai seorang yang setia kawan aku hanya bisa manggut- manggut aja dari belakang… ok,, cuuussssss………
Perjalanan hari ini selesai. Saatnya kembai ke rumah masing-masing.. Rehat sejenak melepas lelah. Ku buka lemari es, kujelajahi isi semuanya.. aaarrggh…tak ada yang bisa dimakan, semua hanya bahan mentah.. *lemes. Pandanganku tertuju pada sebuah botol berembun.. terlihat segaar… langsung ku teguk mereka satu persatu… Sukses… 1 botol minuman habis..
Ku luruskan kembali tulang punggungku, namun tiba- tiba ada getaran hebat di saku celanaku.. huft. Aku kira gemp, ternyata HP… -_- . Segera ku lihat dan ternyata ada pesan singkat dari temanku tadi.. ku buka pesannya..
“opheeeeeennn……. Sepertinya aku menyesal udah beli krim tadi.. L ..waktu aku pake krimnya panas dan ga kaya yang dicoba di pasar tadi…. || *Hah…… ???”
***
Sepenggal perjalananku hari ini…
Dan lagi, banyak hikmah yang bisa dipetik dari setiap kejadian yang dilalui…
1.      Ternyata, sifat baik saja tak cukup kuat untuk bisa melindungi kita dari kejahatan. . . terkadang kebaikan malah menjadi kunci pemanfaatan bagi mereka yang punya sejuta taktik. Sudah saatnya belajar menjadi pribadi yang tak hanya baik, tapi juga mampu memfilter setiap rangsangan, memilah setiap keputusan dan bersikaplah tegas agar mereka tak mudah mengotak- atik pribadi kita.. ”
2.      Focus pada tujuan yang telah dirancang, dan jangan melenceng dari tujuan awal…
3.      dahulukan yang lebih penting. Jangan sampai hal yang penting jadi terabaikan oleh yang tidak penting.. *apasih
4.      jangan mudah di hasut dan terhasut…
5.      Daaaaaaannnnnnnn lain-lain… *tiba2hang







Tidak ada komentar: